#melayang {position:fixed;_position:absolute;bottom:30px; left:0px;clip:inherit;_top:expression(document.documentElement.scrollTop+document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
Tampilkan postingan dengan label akuntan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akuntan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Januari 2014

RANAH PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT

PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT
Pemikiran kefilsafatan memiliki cirri-ciri khas (karateristik) tertentu, sebagian besar filosof berbeda pendapat mengenai karateristik pemikiran kefilsafatan. Apabila perbedaan pendapat tersebut dipahami secara teliti dan mendalam, maka karateristik pemikiran kefilsafatan tersebut terdiri dari:
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang. Pemikiran kefilsafatan meliputi beberapa cabang ilmu, dan pemikiran semacam ini ingin mengetahui hubungan antara cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya. Integralitas pemikiran kefilsafatan juga memikirkan hubungan ilmu dengan moral, seni dan pandangan hidup.
b. Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala). Hasil pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah-masalah keilmuan (science).
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Keadaan ini senantiasa bertambah dan berkembang meskipun demikian bukan berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak pernah selesai seperti ilmu-ilmu diluar filsafat.
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Oleh karena itu dia menamakan filsafat sebagai teologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis manusia atas realitas dan sekitarnya, tentunya tidak berdiri sendiri, tidak tumbuh diruang dan tempat yang kosong. Lingkungan keluarga, sosial alam dan potensi diri akan ikut mempengaruhi seseorang dalam melakukan refleksi filosofis. Oleh karenanya dalam sejarah pemikiran manusia terdapat tokoh pemikir ataupun filosof yang selalu saja muncul dari zaman ke zaman dengan tema yang berbeda-beda.
Aristoteles (381 SM-322 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
A. Pembagian filsafat menurut Aristoteles
1. Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
2. Filosofia teoritika yang diperinci atas
a. Fisika yaitu tentang dunia materiil (ilmu alam dan sebagainya)
b. Matematika yaitu tentang barang menurut kuantitasnya.
c. Metafisika yaitu tentang ada.
3. Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
a. Etika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup perorangan.
b. Ekonomi yaitu tentang kesusilaan dalam kekeluargaan.
c. Politika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan.
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
Fisafat kesenian.

Pembagian ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan waktu itu, jadi apa yang sekarang dipandang termasuk ilmu pengetahuan, dimasukkan didalamnya (khususnya bagian fisika). Sekarang dengan tugas dibedakan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Maka pembagian filsafat seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles telah ketinggalan, jadi harus disesuaikan dengan perkembangan modern.
B. Warisan
Karya Aristoteles amat banyak dan terwariskan kepada kita. Ia bukan saja ahli filsafat, akan tetapi ahli semua ilmu yang terkenal pada waktu itu. Biasanya karya Aristoteles dibagi atas empat golongan:
1. Logika : biasanya disebut organon (alat) membentangkan tentang pengertian, putusan, syllogismus, bukti dan lain-lainnya.
2. Fisika : tentang alam, langit, bintang, hewan, jiwa dan lain-lainnya.
3. Metafisika : buku-buku yang terutama tentang filsafat.
4. Pengetahuan praktis : Ethica Eudemia, Ethica Nichomachea, kedua-keduanya tentang tingkah laku, Republica Atheniensium (tatanegara Atena), Rhetorica (tentang berceramah dan berpidato) dan Poetica.
C. Logika
Biji ajaran Aristoteles tentang logika berdasarkan ajaran tentang jalan pikiran (ratiocinium) dan bukti. Jalan pikiran itu baginya berupa syllogismus, yaitu putusan dua yang tersusun demikian rupa sehingga melahirkan putusan yang ketiga.
D. Ontologia
Ajaran Aristoteles tentang fisika dan metafisika umum (ontologia) tidak selalu dapat dibeda-bedakan atau dipisah-pisahkan. Yang penting bagi kita ialah metafisikanya. Menurutnya yang sungguh-sungguh ada itu bukanlah yang umum, melainkan yang khusus, satu per satu.
E. Hule dan Morfe
Unsur yang menjadi dasar permacam-macaman ini disebut oleh Aristoteles hule, adapun unsur kesatuan itu sebutnya morfe. Tiap-tiap benda yang konkrit terdiri dari hule dan morfe, karena hulenya maka benda itu benda itulah (bukan benda yang lain), karena morfenya mempunyai inti dan dari itu termasuk pada suatu macam dan dapat ditangkap oleh budi. Jadi menurut saya hule dan morfe saling mengisi dan ada keterkaitannya. Hule dan morfe ini merupakan satu kesatuan dan tak dapat dipisahkan, tak ada hule tanpa morfe, begitu pula sebaliknya.
F. Aktus dan Potensia
Pontesia ialah dasar kemungkinan, sedangkan aktus ialah dasar kesungguhannya. Barang sesuatu mungkin karena potensinya. Ia sudah ada karena aktusnya. Dalam hal yang konkrit itu maka hule merupakan potensia sedangkan morfenya merupakan aktus.
G. Abstraksi
Idea tidaklah merupakan realitas tersendiri didunia sendiri, melainkan sifat-sifat yang sama terdapat pada hal-hal yang kongkrit. Oleh karena semua hal yang semacam itu memiliki sifat itu, maka umumlah, oleh karena semua hal yang semacam itu harus memiliki sifat itu, maka mutlaklah ia, tetap tak berubah.
H. Antropologi dan etika
Filsafat Aristoteles tentang manusia sebetulnya tidak begitu terang seperti ajarannya tentang hal-hal diatas. Baginya manusia itu hal yang istimewa ia membeda-bedakan ada menurut kesempurnaan masing-masing. Ada terdapat ada segitu saja seperti logam dan lain-lain, terdapat pula ada hidup vegetatif, seperti tumbuh-tumbuhan, terdapat pula yang kecuali ada dan hidup vegetatif masih berasa, jadi sensitif, seperti binatang. Manusia disamping kesempurnaan ada yang ketiga diatas itu masihlah pula berbudi. Manusia tidak hanya ada saja dan pula hidup vegeatif serta sensitif, melainkan juga rasionil. Baginya yang sensitif dan vegetatif itu kena rusak maka karena itu akan mati, adapun rasionil tidaklah kena mati, karena merupakan roh. Bagian yang roh dan bagian yang mendukung budinya ini akan terus ada, setelah manusia meninggal.
Menurut Aristoteles tujuan tertinggi yang dicapai ialah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan ini bukan kebahagiaan yang subjektif, tetapi suatu keadaan yang sedemikian rupa, sehingga segala sesuatu yang termasuk keadaan bahagia itu terdapat pada manusia. Tujuan yang dikejar adalah demi kepentingan diri sendiri, bukan demi kepentingan orang lain. Isi kebahagiaan tiap makhluk yang berbuat ialah, bahwa perbuatan sendiri bersifatnya khusus itu disempurnakan. Jadi kebahagiaan manusia terletak disini, bahwa aktifitas yang khas miliknya sebagai manusia itu disempurnakan. Padahal cirri khas manusia ialah bahwa ia adalah makhluk rasional. Jadi puncak perbuatan kesusilaan manusia terletak dalam perkiraan murni. Kebahagiaan manusia yang tertinggi, yang dikejar oleh tiap manusia ialah berpikir murni. Tetapi puncak itu hanya dicapai oleh para dewa, manusia hanya dapat mencoba mendekatinya dengan mengatur keinginannya.
Aristoteles menganggap Plato (gurunya) telah menjungkir-balikkan segalanya. Dia setuju dengan gurunya bahwa kuda tertentu “berubah” (menjadi besar dan tegap, misalnya), dan bahwa tidak ada kuda yang hidup selamanya. Dia juga setuju bahwa bentuk nyata dari kuda itu kekal abadi. Tetapi idea-kuda adalah konsep yang dibentuk manusia sesudah melihat (mengamati, mengalami) sejumlah kuda. Idea-kuda tidak memiliki eksistensinya sendiri: idea-kuda tercipta dari ciri-ciri yang ada pada (sekurang-kurangnya) sejumlah kuda. Bagi Aristoteles, idea ada dalam benda-benda.
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-bawaan.
Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir. Logika dibentuk dari kata,, dan  berarti sesuatu yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Dalam metode empiris-induktif pengamatan-pengamatan indrawi yang sifatnya partikular dipakai sebagai basis untuk berabstraksi menyusun pernyataan yang berlaku universal.
Aristoteles mengandalkan pengamatan inderawi sebagai basis untuk mencapai pengetahuan yang sempurna. Itu berbeda dari Plato. Berbeda dari Plato pula, Aristoteles menolak dualisme tentang manusia dan memilih “hylemorfisme”: apa saja yang dijumpai di dunia secara terpadu merupakan pengejawantahan material (“hyle”) sana-sini dari bentuk (“morphe”) yang sama. Bentuk memberi aktualitas atas materi (atau substansi) dalam individu yang bersangkutan. Materi (substansi) memberi kemungkinan (“dynamis”, Latin: “potentia”) untuk pengejawantahan (aktualitas) bentuk dalam setiap individu dengan cara berbeda-beda. Maka ada banyak individu yang berbeda-beda dalam jenis yang sama. Pertentangan Herakleitos dan Parmendides diatasi dengan menekankan kesatuan dasar antara kedua gejala yang “tetap” dan yang “berubah”.
Dalam konteks ini dapat dimengerti bila Aristoteles ada pada pandangan bahwa wanita adalah “pria yang belum lengkap”. Dalam reproduksi, wanita bersifat pasif dan reseptif, sedang pria aktif dan produktif. Semua sifat yang aktual ada pada anak potensial terkumpul lengkap dalam sperma pria. Wanita adalah “ladang”, yang menerima dan menumbuhkan benih, sementara pria adalah “yang menanam”. Dalam bahasa filsafat Aristoteles, pria menyediakan “bentuk”, sedang wanita menyumbangkan “substansi”.
Dalam makluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia), bentuk diberi nama “jiwa” (“psyche”, Latin: anima). Tetapi jiwa pada manusia memiliki sifat istimewa: berkat jiwanya, manusia dapat “mengamati” dunia secara inderawi, tetapi juga sanggup “mengerti” dunia dalam dirinya. Jiwa manusia dilengkapi dengan “nous” (Latin: “ratio” atau “intellectus”) yang membuat manusia mampu mengucapkan dan menerima “logoz”. Itu membuat manusia memiliki bahasa.
Pemikiran Aristoteles merupakan harta karun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini, — itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut diatas.
Aristoteles adalah guru Iskandar Agung, raja yang berhasil membangun kekaisaran dalam wilayah yang sangat besar dari Yunani-Mesir sampai ke India-Himalaya. Dengan itu, Helenisme (Hellas = Yunani) menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan pemikiran filsafati dan kebudayaan di wilayah Timur Tengah juga.
Aristoteles menempatkan filsafat dalam suatu skema yang utuh untuk mempelajari realitas. Studi tentang logika atau pengetahuan tentang penalaran, berperan sebagai organon (“alat”) untuk sampai kepada pengetahuan yang lebih mendalam, untuk selanjutnya diolah dalam theoria yang membawa kepada praxis. Aristoteles mengawali, atau sekurang-kurangnya secara tidak langsung mendorong, kelahiran banyak ilmu empiris seperti botani, zoologi, ilmu kedokteran, dan tentu saja fisika. Ada benang merah yang nyata, antara sumbangan pemikiran dalam Physica (yang ditulisnya), dengan Almagest (oleh Ptolemeus), Principia dan Opticks (dari Newton), serta Experiments on Electricity (oleh Franklin), Chemistry (dari Lavoisier), Geology (ditulis oleh Lyell), dan The Origin of Species (hasil pemikiran Darwin). Masing-masing merupakan produk refleksi para pemikir itu dalam situasi dan tradisi yang tersedia dalam zamannya masing-masing.  








by : 
sadar syahroni

Senin, 20 Januari 2014

sufisme

Pemikiran Al Hallaj dalam tasawuf Falsafi

Ajaran Abu Yazid tentang ittihad mempunyai pengaruh besar dalam perkemangan filsafat tasawuf sesudahnya. Karena itu pada tahun 244 H/858 M lahirlah Abu Mugis al-Husain bin Mansur al-Hallaj al-Baidhawi di kota Baidha (Iran) yang dikenal dengan al-Hallaj. Agama semula yang dipeluknya adalah Zoroaster kemudian memeluk agama Islam.

Pada usia 16 tahun ia berada di Tustar belajar tasawuf dengan Abdullah Tustari dan pada usia 18 tahun ia berangkat ke Basrah dan Bagdad. Di Bagdad ia belajar dengan Junaidi al-Bagdadi dan Amru bin Usman al-Makki. Setelah menunaikan ibadah haji ia kembali ke Bagdad dan selanjutnya ia mulai mengembara ke Ahwaz, Hurasan, Turkistan, dan ke India ia mempelajari filsafat Hindu dan Budha dan juga mempelajari mistik dan astronomi. Pada usia 58 tahun ia kembali ke Bagdad dengan membawa ajaran yang mengagetkan para ulama fikih dan tasawuf.
Ubaid bin Sa’ad menulis dalam bukunya “Shilat Tarikh al-Thabari” mengutip dari beberapa buku yang ditulis al-Hallaj tentang ajaran fikihnya yang menggemparkan para ulama. Menurutnya orang yang ingin menunaikan ibadah haji dapat saja mengerjakan haji di luar Mekah, ialah dengan melakukan tawaf sekeliling sesuatu yang berbentuk segi empat pada bulan haji, memberi makan tiga puluh anak yatim serta memberi pakaian sepotong pada masing-masing dan uang sebanyak tujuh dirham maka tunailah kewajiban hajinya. Pada bulan Ramadhan orang tidak usah berpuasa tetapi cukup berpuaa selama tiga hari tiga malam secara bersambung dan pada hari keempat ia berbuka dengan meminum minuman tertentu, maka melalui cara ini tunailah kewajiban puasanya seumur hidup. Orang yang mengerjakan shalat sunat mulai tenggalam matahari terus menerus sampai siang hari, dapat menutup kewajiban shalatnya seumur hidup. Orang yang menyedekahkan semua harta yang didapatnya sehari ia dibebaskan dari membayar zakat dan bagi yang bermalam di kuburan syuhada Kuraisy selama sepuluh malam dan pada malam hari ia mengerjakan shalat sunat dan pada siang hari berpuasa dan berbuka hanya dengan roti dan garam dapat menutup seluruh ibadahnya yang wajib.
Di samping ajaran fikih yang ganjil, al-Hallaj juga pernah mengeluarkan kata-kata aneh. Ia berkata kepada para muridnya “Aku yang mengaramkan kaum Nuh, dan akulah pula membinasakan kaum ‘Ad dan Samud”. Katanya kepada para muridnya “Engkau Nuh, engkau Musa dan engkau Muhammad, aku yang memasukkan roh mereka ke dalam tubuhmu”. Dan ia berkata “Aku adalah al-Haq dan tidak ada yang ada dalam jubahku ini kecuali Tuhan”. Ia mengajarkan sebuah munajat kepada para muridnya “Wahai zat dari segala zat, kesudahan segala kesudahan, kami naik saksi bahwa Engkau berbentuk (berwujud) pada setiap masa dalam bentuk dan pada masa ini dalam bentuk Husein bin Mansur, wahai Yang Maha Mengetahui yang gaib”.
Ajaran al-Hallaj yang sangat menggemparkan itu oleh Ibnu Daud dianggap menyesatkan, yang akhirnya al-Hallaj ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, namun setelah setahun dalam tahanan al-Hallaj dapat melarikan diri dan bersembunyi di kota Sus tetapi akhirnya tertangkap lagi pada tahun 301 H/908 M. Sesudah delapan tahun al-Hallaj menjalankan masa tahanan, kemudian pada tahun 309 H/921 M al-Hallaj diadili di hadapan wazir merangkap Kadi Besar yang bernama Hamad bin Abbas dan atas dirinya dijatuhi hukuman mati. Hukuman mati dilaksanakan sebagai berikut, mula-mula dipukul dengan cambuk dan dipotong kedua tangan dan kaki, dipenggal kepala dan disalib dan tubuhnya dibiarkan beberapa hari di gantung di pintu gerbang kota Bagdad, kemudian dibakar dan abunya dibuang ke sungai Tigris. Pada hari pelaksanaan hukuman, al-Hallaj dikeluarkan dari penjara. Banyak orang yang ingin menyaksikan pelaksanaan hukuman ini terutama oposisi pemerintah yang tenggelam dalam kemewahan. Di antara yang hadir dari kaum shufi kelihatan Abu Bakar Syibli dan Abu al-Hasan al-Wasiti. Al-Hallaj ketika dikeluarkan dari penjara dikawal kepala polisi yang bernama Abdussamad. Setelah sampai ke tempat pelaksanaan hukuman al-Hallaj melakukan shalat dua rakaat dan setelah selesai ia mengucapkan syi’ir yang maksudnya: Aku mencari tempat yang aman di atas permukaan bumi ternyata bumi ini bukanlah tempat yang aman. Kuikuti kehendak nafsuku ternyata aku diperdayakannya, tetapi setelah aku merasa cukup dengan yang ada barulah aku merasa merdeka”. “Aku tidak menyerahkan diriku merasa kesakitan kecuali aku tahu bahwa kematian itu akan menyembuhkannya”.
Algojo Abu al-Haris tampil dengan sikap kejam, muka al-Hallaj ditamparnya sehingga keluar darah dari hidungnya. Orang yang menghadiri ada yang berteriak dan ada pula yang pingsan. Al-Hallaj dengan tenang berkata “Tuan-tuan menjalankan undang-undang dan siapa yang melanggar undang-undang syariat dihukum. Kemudian algojo mematahkan kedua tangan dan kakinya, kemudian dinaikkan ketiang salib dalam keadaan pingsan dan dikala ia sadar muridnya bertanya “hai guru berikanlah kata terakhir apa arti tasawuf. Dengan terputus-putus ia menjawab “yang kau lihat inilah semudah-mudah arti tasawuf”. Setelah kepalanya terkulai dan meninggal, mayatnya dibiarkan beberapa hari dan kemudian mayatnya dibakar dan abunya dibuang ke sungai Tigris.
Inti ajaran tasawuf al-Hallaj terdiri dari tiga pokok; hulul, Nur Muhammad yang qadim dan Wahdatul Adyan.
a. Hulul
Kata “hulul” yang sinonimnya “infusion” diartikan dengan “penyerapan” yakni menyerap keseluruh bagian obyek yang dapat menerimanya (the infusion spreads to all part of the receptive obyec). Hulul yang demikian digambarkan oleh al-Hallaj “hulul lahut fi nasut” (penyerapan roh ketuhanan ke dalam tubuh manusia). Hulul yang seperti ini terjadi bilamana jiwa seseorang teah bersih di dalam menempuh perjalanan hidup batin, berpindah dari satu maqam ke maqam yang lebih tinggi, dari mawam Muslimin, Mukminin, Salihin, dan Muqarabin. Pada tingkat muqarabin ini manusia telah dekat dirinya dengan Tuhan, Di atas tingkat muqarabin, roh ketuhanan (lahut) menyerap (masuk) ke dalam roh manusia dan (nasut) yang akhirnya lenyap (fana) lah roh kemanusiaan karena telah bersatu dengan roh ketuhanan laksana persatuan antara gula dengan air. Dalam kitabnya yang berjudul “Tawasin” al-Hallaj berkata “Kau telah mencampur rohmu ke dalam rohku seperti percampuran air anggur dengan air murni. Apabila sesuatu menyentuhmu maka akupun tersentuh karena kau dan aku satu dalam segala hal”.
Kalau roh ketuhanan telah masuk dan bersatu dengan roh kemanusiaan apa saja yang keluar dari manusia semuanya dari Tuhan. Al-Hallaj dalam “Tawasin” berkata “Aku adalah engkau tidak diragukan, kemahasucianmu adalah juga kemahasucianku, mentauhidkan engkau adalah juga mentauhidkan aku, berbuat maksiat kepadamu juga berbuat maksiat kepadaku”. Karena itu menurut al-Hallaj manusia dapat menjelma menjadi Tuhan atau sekurangnya mempunyai sifat ketuhanan, bukan saja pada diri Isa bin Maryam bahkan siapa saja yang mampu menfanakan dirinya ke dalam Tuhan dan baqa di dalam Tuhan ia akan menjadi Tuhan dan pada saat itu tiak ada perbedaan antara dirinya sebagai nasut (manusia) dan Tuhan sebagai Lahut. Dalam bukunya “Tawasin” al-Hallaj berkata: Aku adalah rahasia al-Haq, bukankah al-Haq itu aku, bahkan aku adalah al-Haq, maka bedakan antara kami”. Perbedaan antara dirinya dengan Tuhan diterangkan al-Hallaj dalam bukunya “Tawasin” katanya “Tidak ada perbedaan antaraku dan antara Tuhanku melainkan dari dua sisi; adanya kami dari pada-Nya dan segala keperluan kami dari pada-Nya.
Apabila roh ketuhanan telah masuk ke dalam tubuh, tidak ada kehendak yang berlaku melainkan kehendak Allah. Roh Allah telah menyerap ke dalam dirinya sebagaimana roh ketuhanan yang telah menyerap ke dalam tubuh Isa bin Maryam. Itulah sebabnya—katanya—Allah memerintahkan malaikat agar bersujud kepada Adam karena dalam tubuh sudah ada roh ketuhanan.
Ajaran al-Hallaj dan ajaran Kristen nampaknya bertemu dalam ide Hulul yang menganggap roh Tuhan dapat masuk ke dalam tubuh Isa al-Masih. Menurut al-Hallaj bukan pada Isa al-Masih saja, roh Tuhan menjelma tetapi juga setiap insan yang telah mampu menfanakan dirinya ke dalam Tuhan sehingga baqa di dalam Tuhan.

b. Nur Muhammad yang Qadim
Pembicaraan tentang asal muasal segala yang maujud sudah dibicarakan dalam kelangan filusuf Yunani. Plotinus salah seorang filusuf Yunani yang pertama yang membicarakan tentang makhluk pertama atau limpahan pertama dari Tuhan. Plotinus menamakan nous yang kemudian dikembangkan oleh para filusuf di belakangnya di antaranya al-Farabi dan Ibnu Sina menamakannya akal pertama, al-Hallaj menamakannya Nur Muhammad, Ibnu Arabi menamakannya Al-Hakikatu al-Muhammadiyah dan Suhrawardi menamakannya Nur Pertama.
Nama-nama ini sesudahnya mengacu kepada makhluk pertama atau limpahan pertama dari Tuhan yang oleh para filusuf juga dinamakan “hyle” atau dalam bahasa Arabnya “hayula” atau juga dinamakan “Materia Prima”. Menurut penelitian bahwa al-Hallajlah yang pertama kali membawa ide kejadian alam ini dari Nur Muhammad dalam dunia tasawuf. Menurutnya Nur Muhammad itu terjadi dua rupa. Rupa yang pertama yang qadim yang terjadi sebelum terjadinya semua yang ada ialah Nur-Nya. Kedua ialah rupanya sebagai manusia, sebagai nabi dan rasul urusan Tuhan, dan rupa yang seperti inilah yang menempuh fana atau mati. Nur Muhammad adalah asal segaa sesuatu dan bersifat qadim karena kedekatannya dengan zat Tuhan dalam martabat. Nur Muhammad dikatakan qadim karena Nur Muhammad itu berada pada martabat kedua yaitu martabat wahdah (penmapakan pertama) atau ta’ayun (identifikasi) dari Tuhan yang berada pada martabat pertama ialah martabat ahadiyah, martabat mutlak zat atau “la ta’ayun” yakni tidak menampakkan diri, sunyi dari sifat dan segala bentuk kaitan, Ia merupakan “kunhu zat” (essensi) al-Hak. Maka melalui martabat wahdah Tuhan menampakkan diri, karena pada martabat ahadiyah (Esa Mutlak) tidak mungkin dikenal maka melalui Nur Muhammad, Tuhan baru dapat dikenal melalui hakikat, sifat, dan asma-Nya, dan melalui pengetahuan (ma’rifat). Menurutnya melalui Nur Muhammad, Tuhan memanifestasikan hakikat, sifat dan asma-Nya secara langsung. Seterusnya Nur Muhammad memancarkan sinarnya kepada setiap hati manusia yang masih tertutup dengan hijab, dosa dan kecintaan kepada selain Allah, manusia yang mampu menerima sinar tersebut hanya hati yang suci dan terbuka untuk menerima hakikat sifat dan asma-Nya dan seterusnya ia dinamakan “insan kamil” yakni manusia yang sempurna.
Pengakuannya terhadap Nur Muhammad yang qadim hanya beda qadimnya dengan qadim zat Tuhan adalah zat Tuhan itu qadimnya lebih dahulu dalam sebutan, Roh manusia berasal dari Nur Muhammad yang qadim, ia dapat bersatu dengan Nur Muhammad yang qadim.
c. Wahdatu al-Adyan
Di samping ide Hulul dan Nur Muhammad yang qadim, al-Hallaj juga mengemukakan pandangannya bahwa semua agama yang namanya berbeda-beda Islam, Yahudi, Kristen, dan lainnya hanyalah perbedaan nama, namun hakikatnya satu jua. Semua agama yang namanya berbeda-beda adalah jalan menuju Allah. Orang yang memilih agama atau lahir dalam lingkungan keluarga yang menganut salah satu agama, bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi telah ditentukan atau sudah ditakdirkan Allah. Dan begitu juga ibadah (ritual) yang berbeda warna dan cara, isinya hanya satu ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pada hari ini orang boleh saja beribadah dalam mesjid, besok dalam gereja, dan seterusnya dalam pura, karena tempat-tempat itu juga tempat menyembah Allah. Karena itu menurut al-Hallaj tidak perlu seorang menganggap agama yang dianutnya yang benar, tidak perlu seorang mencela agama lain karena agama itu semua benar karena adalah agama Allah, memeluk sesuatu agama adalah berdasarkan takdir Allah. Tidak perlu bersengketa karena agama, tetapi yang penting setiap pemeluk agama memperdalam agamanya masing-masing. Pandangannya tentang wahdatul adyan (kesatuan agama) juga tidak terlepas dari sorotan para ulama.
Inilah tiga pokok ajaran al-Hallaj yang menggegerkan para ulama fikih yang tidak menerima pandangannya dalam bidang fikih, sehingga mereka mengeluarkan fatwa penyesatannya. Juga orang shufi seperti Junaidi al-Bagdadi sangat menentang ajaran al-Hallaj dan mengatakan ajaran al-Hallaj tersesat. Karena itu dalam buku-buku tasawuf mengeluarkan al-Hallaj dari jajaran shufi dan ajarannya dianggap tersesat, ajarannya bukan tasawuf tetapi mistik, al-Hallaj bukan shufi tetapi mistikus.
Setelah al-Hallaj mati di tiang salib pada tahun 309 H/921 M, setelah diadili di depan Kadi Besar al-Hamid bin Abbas, semua karyanya dilarang beredar, dilarang menjual dan membelinya, sehingga ajarannya hanya beredar dari mulut ke mulut dari para muridnya atau melalui catatan para penulis sejarah yang sempat mencatat sebagian pendapatnya. Setelah al-Hallaj meninggal para pengikutnya masih giat menyebarkan ajarannya dengan diam-diam. Mereka sengaja mengeluarkan isu-isu yang menyesatkan dan berita-berita bohong yang disebarkan untuk menarik para pengikutnya, bahwa yang naik ketiang salib bukan al-Hallaj tetapi orang yang diserupakan dengan al-Hallaj bahkan katanya mereka bertemu dengan al-Hallaj setelah beberapa waktu setelah peristiwa penyalibannya, yang nampaknya cerita itu diambil dari cerita tentang penyaliban Isa al-Masih.


by:sadar syahroni

Kamis, 11 Juli 2013

sambutlah tongkat kehidupanmu yang dapat mnghantarkanmu dari ketidak nyamanan sesat menuju kecerahan arah tujuan yang benar.......

by: sadar syahroni

Kamis, 31 Januari 2013

KATA BIJAK

 INTROPEKSI

SIAPA SANGKA BILA MANUSIA HANYA SEUMUR JAGUNG....?!
HARAPAN YANG TAK PASTI SUDAH TERUKIR DI UBUN-UBUN....
SEDANGKAN KEPASTIAN YANG PASTI TAK TERNILAI DALAM FIKIR BIJAKSANA...
BERAMAL KARNA TERPAKSA MEMBUAT DIRI TERANIAYA...
BERAMAL TIDAK KARNA IMBALAN DAN JASA MEMBUAT ORANG BERBAHAGIA KARNA CEPAT DI LUPA....
BERAMAL LILLAHI TA'ALAA PASTI LUAR BIASA KARNA DIRI TAK TERANIAYA DAN PASTI DAPAT MERENGKUH KEBAHAGIAAN UNTUK MASA YANG AKAN DATANG, KARNA IA MAMPU MEMANDANG KEDEPAN.
MAJULAH TERUS DALAM UJI BAROMETER AMALMU...
SERTA JANGANLAH MEMANDANG KEBELAKANG DALAM UJI KETAHANAN MESIN HATIMU TUK MENGHINDARI TIPU NAFSU YANG MERUSAK LAJU MESIN AMALMU.
BERKARYALAH DALAM KARSAMU YANG MAMPU MENGUKIR SEJARAH DIATAS BATU KEHIDUPAN YANG KAN KAU TINGGALKAN DISAAT ENGKAU PULANG SEBAGAI KENANGAN YANG TAK TERLUPAKAN, SEHINGGA MAMPU MEMBANGKITKAN KEINGINAN INSAN UNTUK SAMA MAMPU MENGUKIR SEJARAH DALAM KEHIDUPAN DIATAS BATU, SEBAGAIMANA YANG KAMU LAKUKAN WAKTU ITU..
BERPRINSIPLAH PADA SATU TUJUAN HATI YANG MAMPU BERBILANG 2 3 4 dst DALAM APLIKASI PERBUATAN AMALMU SEHINGGA DAPAT MENGHISILKAN TUJUAN NILAI 10 UNTUK PANDANGAN MATA SEJATIMU.
SEMANGATLAH DALAM MENEMPUH HIDUP YANG SELALU BARU INI, KARNA ENGKAU AKAN MENUAI HASIL DALAM KEHIDUPAN KEDUA YANG BARU AKAN TETAPI KEKAL SELAMANYA BERSAMA DZAT YANG MAHA SATU.


by : rooney El-Battaty

Selasa, 29 Januari 2013

MUKHASABAH

TERTIPU PERASAAN TAWAADLU' 
Banyak sekali dari kalangan 'awam yang mencoba melakukan hal apa yang disebut andap ashor ( jawa ) yang sebenarnya orang tersebut tidak mengetahui apa itu andap ashor yang lebih dikenal dengan Tawaadlu' ( merasa dirinya rendah di sisi mahluk lain, terlebih kepada allah SWT. ).
yang mana dalam peraktek keseharianya mereka cenderung berlaku sopan dalam penampilan lahiriyyahnya akan tetapi tidak dengan hati yang terseok-seok oleh perasaan yang menyatakan dalam bahasanya " aku ini sudah bertawadlu'" akan tetapi ini sulit di ingkari karna memng tabiat nafsu yang tak mau mengakuinya, sebab halusnya perasaan itu hingga tanpa terasa kita terbawa oleh bahasa lahir yang seakan bisa dinyatakan sebagai orang yang sangat bertawaadlu' bila dipandang oleh orang lain.
padahal tempat tawaadlu' hanyalah di lubuk hati yang paling dalam yang dikenal dengan bahasa sufinya sebagai  سويداءالقلب  , yang mana secara realitas Tawaadlu' hanya bertempat dihati  yang diharapkan semoga dapat menjadi Akhlak yang mulia sehingga dapat keluar menjadi satu perilaku perbuatan yang baik yang kita kenal dengan sebutan Adab hingga dapat diselaraskan dan sesuai denga kata bijak jawa "kulinakno lakumu podo karo atimu" yang artinya " biasakanlah perbuatanmu sama dengan apa kata hatimu" yang tentunya hati yang terselimuti oleh ahlak yang mulia dan hati yang bening sebening air hujan.
sehingga Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary berpesan dalam untaian mutiara hikmahya yang indan nan agung.:

من اثبت لنفسه تواضغا فهو المتكبر حقا اد ليس التواضع الا عن رفعة فمتي اثبت لنفسك رفعة فانت المتكبرحقا
 " barang siapa yang merasa dirinya Tawaadlu', maka sungguh sebenarnya dia telah Takabbur, sebab tiadalah ia merasa Tawaadlu' kalau bukan sifat merasa tinggi diri, maka kapan saja engkau merasa tinggi diri, maka engkau benar-benar orang yang memiliki sifat Takabbur."

"subhaanallah........."
begitu halus syaitan menggoda kita hingga kita pun tidak mengetahui diri kita sebenarnya......
karena orang yang merasa Tawaadlu' berarti ia telah mengejar target derajat tinggi diri.
yang mana derajat tinggi tersebut adalah mahluk yang sama-sama ciptaan Allah SWT. semisal minta Ma'rifat, minta Mukaasyafah, dll
sebagaimana tercantum dalam sepenggal dari untaian mutiara hikmah Syeh Ibnu 'Athoillah As-Asakandary :
وطلبك من غيرهاوجود بغد ك عنه

" permohonan seseorang selain kepada Allah, menunjukkan bahwa ia telah jauh dari Allah ( bahkan tidak mengenal Allah SWT ).
  
hal ini telah lama bersarang dihati kita sebagai wabah yang menyenangkan ketika terjangkit yang tanpa terasa malah menjauhkan kita dari Rahmat Allah SWT.
betapa tidak, kita yang disebut-sebut sebagai mahluk sosial sering terjebak dalam keadaan seperti ini.
sehingga dalam perilaku keseharin kita sering melakukanya, semisal kita sering mengajukan satu permohonan kepada sesama kita ataupun selain allah tanpa di ikuti permohonan kita kepada alloh dalam arti lupa memohon kepada Allah SWT.
"Masyaa Allah...." 
sekian dulu ya sobat...?!
wassalam....https://twitter.com/PetaAgung

by : Rooney El-Bettety  

Minggu, 27 Januari 2013

mu'min

MU'MIN BAGAIKAN TAWON
 
dalam area pemikiran manusia mengapa tak terlintas satupun langkah untuk mencari subtansi sebagai tujuan hidup yang menapaki perjalanan yang sangat panjang ini.
apa sebenarnya tujuan itu...?!
tak lain dan tak bukan adalah menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh allah semenjak alam ini belum tercipta yang disebut azali yang menurut pemahaman sebagian orang adalah zaman azalay
sebelum kita tercipta terlebih sebenarnya nafsu ini terlebih dahulu dapat berkomunikasi dengan allah, akan tetapi mengapa ketika nafsu tersebut menyatu dengan jasad kosong manusia ini dalam berbagai proses kita yang secara ilmiah memiliki nafsu ini malah buta akan tuhan yang telah engkau lontarkan janji kepadanya ketika engkau masih belum terbentuk.
padahal menurut Al-Qur'an sebagai firman ilahi dinyatakan bahwa alloh lebih dekat dari pada urat leher...?
astaghfirullahal'adziim....!
maka dari itu saya menyatakan dalam hati kecil saya serta berpesan untuk saya pribadi dan semoga bermanfaat untuk kalian semuanya, bahwa sebenarnya sebagai seorang muslim kita harus berusaha menjadi muslim yang mu'min serta dalam kehidupan sehari-hari mencontoh hewan lebah dalam urusan beramal, sebagaimana sabda nabi :
مثل المؤمن كمثل النحلة
mengapa kita harus mencontoh hewan tawon yang kecil itu...?
mari kita mengkaji firman allah dalam Surat An-Nahl ayat 68-69
تفسير الطبري - (ج 17 / ص 247)
 وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68)
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)
dalam pemahaman ayat diatas sangat jelas sekali memberikan satu kefahaman bahwa, tawon bisa membuat rumah tanpa tukang bangunan, digunung; pohon, dirumah tempat kita berteduh, kemudian makananya pun dari buah-buahan, tawon juga diberi kemudahan menjalankan perintah tuhan sehingga dapat bemanfaat bagi para manusia dengan memproduksi obat-obatan untuk manusia dan selainya yang membutuhkan, dan fikirkanlah ini sebagai wujud tafakkurmu sebagaimana acuan firman allah diatas.
mengapa tawon dapat membuat rumah...?
jawabnya," karna rukun"
soalnya mulai saya dilahirkan saya tidak pernah tau ada tawon tawuran...
dan tawon juga memiliki tata krama tinggi, terbukti bahwa tawon tidak pernah menghinggapi hidung kita, berbeda denga lalat.
.tawon itu juga mampu berkomunikasi dengan bahasanya kepada sesamanya dengan saling mempermudah masing-masing komunitas tawon dalam perjalanan.
satu bukti begini, coba kita amati ketika tawon ingin bepergian sehabis bekerja meletakkan sari buah hasil kerjanya, pasti kira-kira dalam jarak antara 3 -5 meter pasti tawon bergerak menggunakan formasi angka 8, kenapa..?
jawab," supaya dapat memberikan jalan kepada teman-teman sesamanya agar dalam meletakkan makanan dan sari-sari buah tidak kesulitan tanpa rambu-rambu lalu lintas."
tidak seperti lalu lintas kita....!
 dan dalam makanan pun terbuat dari makanan pilihan, maka tawon dapat memproduksi minuman yang disebut madu yang sangat bermanfaat bagi kita untuk dijadikan obat.
sehingga baginda nabi SAW  bersabda :
مثل المؤمن كمثل النحلة
seorang mu'min oleh baginda nabi di ibaratkan nan bagaikan tawon.
apa sebabnya...?
ادا طارت طارت طيبا وادا اكلت اكلت طيبا وادا وضعت طيبا
ketika terbang mereka terbang dengan baik, karna ketika tawon terbang untuk pergi pasti tujuanya bagus.
ketika makan, maka tawon makan makanan pilihan yang tentunya bagus., yakni sari buah-buahan.
ketika tawon buang air, hasilnya pun bagus yang hanya diambil manfaatnya oleh manusia, yaitu madu.
maka dari itulah ambillah hikmah dari tawon ini.,,,!

Jumat, 25 Januari 2013

DISIPLIN

ILMU HIKMAH
Ilmu hikmah ialah ilmu kema'rifatan atau lebih dikenal dengan ilmu tashawwuf sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli sufi, yang tentu diawali dengan pendalaman yang memerlukan waktu yang sangat panjang.
ada tingkatanya masimg-masing, pertama diawali dengan pendalaman tauhid, syari'at, yang tentunya melalui proses ilmiah yang sangat panjang, dan ini mungkin dilakukan bagi mereke yang mau menekuni dunia dan metode pendidikan yang benar.
tentunya potensi untuk menjadi seorang wali di era ini sangat besar, karna banyaknya anak dibawah umur yang sudah bisa baca al-Qu'an bahkan kitab kuning sebagaimana metode penerapan belajar yang cepat, separti dirosati untuk usia balita antara 3th sampai bisa dengan cepat membaca, amtsilati sebagai metode cepat membaca kitab kuning ini diajarkan apabila anak didik telah mahir baca al-Qur'an sepaerti anak yang telah lulus TPQ.
mengapa potensi itu tidak dapat bahkan sulit terealisasi...?
penyebabnya adalah jauhnya sikap hati dan kesungguhan diri dalam upaya mendekatkan diri kepada tuhan, berbeda dengan zaman para wali songo di indonesia.
walaupun banyak dari umat di indonesia hususnya tanah dwipa ini yang hampir keseluruhan tidak bisa baca tulis pada waktu itu dan ini masuk akal karna lebih pada persoalan mereka baru tersentuh sinar keislaman, akan tetapi upaya kesungguhan hati serta dorongan keinginan yang kuat mereka mampu menginjak derajat yang tinggi seperti Muttaqin.
cobaannya pun lebih ringan dari pada zaman sekarang serta kaumnya pun sudah tidak separti era ini.
mengapa potensi sekarang lebih besar ?
karna ilmu lahiriahnya lebih banyak dikuasai anak-anak zaman sekarang akan tetapi semua hanya berkutat pada hal yang bersifat Nafsu belaka.
maka dari itu tujuan mempelajari syari,at ialah untuk menorehkan prestasi ibadah yang benar.
maka dari itu agar tidak seperti syeh Husein bin Mansur Al-khallajj yang secara hakikat benar akan tetapi tidak secara syari'at.RA
karna rosulullah SAW bersabda :
نحن نحكم بالظواهر/ بالظاهر
dan ini juga pernah disampaikan oleh Sayyidina Umar RA.
Para tokoh sufi banyak mencontohkan prilaku yang agung dan sangat bisa dikaji dan diterima secara mudah sesuai dengan disiplin keilmuan islam dalam rentetan stratanya.
karna wali ialah seseorang yang prilakunya selalu bernilai ibadah.
itupun puncak perjalanan para wali masih awal perjanan nabi, sedang nabi mencontohkanya dengan sederhana, yakni ilmu dan amal, serta mentahkiqkan ( menyatakan / membuktikan ) amaliah keilmuanya lahir dan batin.
Syeh Sahal bin 'Abdillah Attustary ( Lahir tahun200 H / 815 M - Wafat 283 H / 890 M berkata:
الولي هوالدي ثوالث افعاله عىلي الموافقة

 kembali pada konteks ini, ilmu Hikmah yang dikenal sebagai ilmu tasawwuf ialah ilmu manfaat.
apa sih ilmu manfaat...?
  1. ilmu manfaat menurut Shofyan Ats-Tsaury ialah ilmu yang digunakan untuk bertakwa kepada allah SWT.
  2. versi Imam Malik; ilmu untuk mendekatkan diri kepada allah SWT.
  3. iversi Imam Ibn 'Athoillah As-Sakandary : ilmu yang disertai rasa takut kepada allah SWT.
  4. versi Ta'laimul Muta'allim ; ilmu yang dapat memperbaiki Dzikir dengan baik.
  5. versi  Syeh Zaed Abdul khamid pengasuh PONPES Mahir Arriyadl ; ilmu yang mempercepat wushul kepada allah SWT.
betapa indah bila seseorang dapat merengkuh derajat Ba'dul Auliya' yang penuh aral rintangan yang siap menghadang.
semoga kita dapat berjalan sesuai yang di ajarkan para ulama sebagai pewaris para nabi.
ami...amin...amin....

Kamis, 24 Januari 2013

اللهم صل علي محمدوسلم

 


lantunan kidung cinta mengalun sepi, terlukas sgala makna sucinya cinta.
terhimpit dalam palung sukma.
diratap doa mengiring syahdu himpitan daging-daging harapan.
saat ku terantuk pada dinding mustajabmu, ku rasakan resah penuh tanya....
tanyaku bukan tanya manusia biasa...
jawabnya biasa menjawab rintihan....
pemberian ini apakah nikmat yang harus aku syukuri,...
ataukah syukur dalam permintaan rentetan doa yang harus ku nikmati...?
mengapa engkau cepat kabulkan permintaan dalam ungkap doaku...?
apakah ungkapku salah dalam memanjat...
jibril mengkhabarkan, barang siapa yang doanya cepat terkabul, itulah dia yang dibenci parau suaranya yang melengking....
ampunkan aku yang salah dalam bernuansa hati, dan terbeban saat berkunjung dalam memanjat arah mustajabmu.
karna hatiku butuh pendidikan dalam berkunjung kehadiratmu....
ربي اغفرلي واواادي ولرحمهماكماربياني صغيرا
اللهم صل علي محمدوسلم
by : Rooney El-Battaty

Rabu, 23 Januari 2013

sufisme

Kesederhanaan hidup adalah konteks yang dijalankan oleh seorang sufi agar berhasil kembali selamat berjumpa dengan penciptanya.Berkali-kali saya dihujat bahwa saya sesat ketika mengatakan bahwa hidup bernilai dalam kesederhanaan.Seorang ibu muda yang eksekutif muda sebuah BUMN mengatakan itu pada saya."Konsepmu itu ngawur!Mana ada Islam mengajarkan tidak mencari dunia?"Begitu katanya.Saya lalu mengungkapkan fakta-fakta sejarah sebagai berikut bahwa konsep Islam bukanlah pengejaran aspek materi yang membelenggu jiwa (materialisme dialektika).Bukti-bukti tersebut antara lain :

A. Rasulullah SAW seorang yang hidup sangat sederhana walaupun Beliau adalah Raja dari sebuah umat yang kaya yang menguasai 2/3 dunia saat itu.Ketika beliau wafat rumahnya hanyalah sebuah pondok dari batuyang sangat sederhana.

B. Semua sahabat Rasulullah SAW semuanya adalah sufi-sufi yang mengikuti prinsip hidup beliau.Salah satunya adalah Salman Al Farisi.Seorang Budak yang dibebaskan Rasulullah SAW dan ahli strategi perang ulung(anda bayangkan seorang budak bisa jadi seorang ahli strategi perang ulung sewaktu perang Khondak,jika tidak mendapat hikmahNYA bagaimana bisa?).Salman Al Farisi menjadi Gubernur Syam (Suriah) dan
termasyhur karena sederhana dan sangat bijaksana.Saking bijaksananya banyak Kepala Negara berkunjung sekedar untuk studi banding tata negara kesana.Pada suatu hari ada sekumpulan kepala negara datangberkunjung ke Istana Gubernur yang megah.Nampak seorang buruh angkut datang dan menyapa mereka lalu membawakan barang mereka masuk ke Istana.Lalu bertanyalah mereka kepada buruh itu,"Kami inginbertemu Tuan Gubernur Salman Al Farisi yang termasyhur,semoga beliau berkenan menemui kami!"Kata mereka."Sebentar ya,saya ganti baju dulu!"Kata buruh itu dengan santai."HAH!"Mereka terkejut.
Ya begitu sederhana dan santainya seorang sufi sehingga materi dan cover (permukaan) bukanlah menjadi tujuan atau hasil akhir melainkan sebuah akibat dari proses perhambaan saja.Bukan pengejaran atas
realitas.Berbeda dengan konsep Islam pasca Muawiyah.Setelah masa bani Umayah konsep Islam menjadi bergeser kepada pengejaran realitas materi sebagai simbolisme kesuksesan dan ukuran dihormatinya seorangmanusia hidup di dunia.Hal itu berlangsung sampai sekarang.

C. Contoh lainnya adalah Shalahudin seorang Raja dan panglima perang yang sangat bijaksana,terpelajar dan mampu menempatkan segala sesuatu pada konteksNYA.Bahkan ketika perang Salib berlangsung,adabseorang muslim yang berjiwa ksatria dia pegang teguh yaitu tidak merusak keadaan,tidak berbuat aniaya dan fokus pada perbaikan akhlak.Obyek yang diserang adalah sikap hidup yang keliru bukan subyeknya.
Kembali kepada konteks hakikat kesederhanaan dalam Islam.Konsep kesederhanaan ini diwujudkan dalam bentuk konsumsi materi yang tidak berlebihan dengan pemuasan nafsu inderawi melainkan fokus padamanfaat yang tidak berlebihan.Apakah dalilNYA?Ingat,gunakan Qalbu yang bersih untuk memahami ayat-ayat Allah SWT.Dan jangan gunakan nafsu pembenaran diri.Inilah salah satu konsep dasar belanja dengan cara
sederhana sebagai bagian dari konsep hidup kesederhanaan yaitu tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas.
Surah Al Baqarah 272 :

لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ فَلأنفُسِكُمْ وَمَا تُنفِقُونَ إِلاَّ ابْتِغَاء وَجْهِ اللّهِ وَمَا تُنفِقُواْ
مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ
Indonesia :
[2 : 272] Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siap yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (dijalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya. (QS. 2:272)
English :

[2 : 272] You are not responsible for guiding anyone. GOD is the only one who guides whoever chooses (to be guided). Any charity you give is for your own good. Any charity you give shall be for the sake of GOD.Any charity you give will be repaid to you, without the
“…Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamusedikitpun tidak akan dianiaya”.
Ridho Allah adalah kata kunci dalam konsep hidup kesederhanaan agar hidup kita menjadi seimbang dalam proses perhambaan secara totalitas berserah diri kepadaNYA.Karena Islam adalah berserah diri secaratotalitas kepadaNYA tanpa alasan apapun dengan seyakin-yakinnya dan tanpa prasangka.
Lalu apa yang menjadi tolak ukur dalam sikap hidup kesederhanaan ini :

A. Belanja pada konteks manfaat bukan pada pengejaran pemenuhan nafsu
Apakah contohnya?Contoh seorang wanita eksekutif memiliki 1 lemari penuh sepatu yang bermerk dari luar negeri adalah contoh sikap hidup hedonis dalam pengejaran nafsu.Sikap hidup sederhana menghendaki kitabijak untuk membeli sepatu seperlunya,indah namun tidak berlebih-lebihan.Sisa uang bisa diperuntukkan menolong orang miskin,anak yatim,mengangkat anak dari panti asuhan,membuat perpustakaan yang
bermanfaat untuk orang banyak,riset dan pengembangan Islam dsb.

B. Ikhlas bukan Culas.
Sederhana berarti sikap hidup yang menerima keadaan,menerima kebenaran dari siapapun dan menghormati siapapun dalam berbagai keadaan.Bukan memanipulasi fakta kebenaran orang lain karena dirinyatersaingi.Contoh :Seorang sufi muda brilian muncul,ustadz tua yang hidup dari situ banyak yang merasa tersaingi lalu menggunakan berbagai macam cara agar orang lain tidak mengakui dan menerimanya.Itu Culas
bukan ikhlas namanya.

C. Sederhana itu tidak memihak namun penuh kontrol dalam penempatan konteks kebenaranNYASikap hidup sederhana itu mampu menempatkan keadaan pada konteks kebenaranNYA sehingga tercipta harmoni kehidupan yang stabil dan dinamis.Tidak memihak disini dimaksudkan adalah Qalbu yang pasrah
atau "0" (nol) secara totalitas kepadaNYA namun berikhtiar secara maksimal.Kontrol pada kebenaranNYA adalah mengutamakan hakikat kebenaranNYA daripada kebenaran pribadi/individu.

D. Sederhana itu fokus pada pelayanan kehendakNYA dan mensinergikan dengan kehendak individu yang penuh nafsu untuk dikalahkan dan dikendalikan
Kesederhanaan yang penuh pelayanan kepada kehendakNYA adalah sederhana yang sabar dengan ilmu.Memiliki sikap dan prinsip yang kuat,atau bisa dikatakan lembut namun keras,beriak namun dalam,halus namuntegas,bernegosiasi namun prinsipil,fleksibel namun berkarakter,bergelombang namun lurus.Hukum paradoks kesederhanaan ada pada konsep kesederhanaan.Di situlah fungsi manusia untuk mengambil keputusan
dan memberikan nilai hakikat keseimbangan dalam dirinya.Jadi bagaimana?Masih ingin bergaya hidup mewah?Sekian terima kasih.Semoga Allah SWT merahmati.Amin.

by: Rooney El-Battaty

Selasa, 22 Januari 2013

management surga

berjalan ku mengarungi samudra keindahan,
merajut satu asa tertumpu pada sosok surgawi penghuni dunia pancarnya.
ijab kabul adalah satu rentetan proses pinangan seorang jejaka.
berjalan kekamar membentuk proses keindahan idaman para surgawan.
secawan air kenikmatan tumpah dalam lumbung pembentukan generasi bangsa.
membentuk cinta dirajut sayang.
akal nafsu duniawi terbakar lumpuh oleh hati surgawi penuh kasih.
kedewasaan merintis budi yang kian hari silih berganti dengan badai balak uji.
ilmu yang melaut merendam gelora nafsu insani.
mengalahkan kekuatan syaitan perayu nafsu.
insan bahagia oleh karena sayangnya pada kekasih, serta cintanya kepada ilahi.
karna ilmu mampu mengalahkan nafsu yang enggan tertunduk malu.
barjalan sabar tanpa batas.
karna surga tak berbatas.

Senin, 21 Januari 2013

hidup adalah pilihan

coba rubahlah gaya hidupmu dalam menempuh perjalanan semi panjang ini.
rubahlah kebiasaan kirimu dengan kebiasaan kananmu.
jadikanlah malaikat Rokib AS sibuk mencatat masukan amal darimu, dan malaikat Ridwan AS. sibuk dengan menanti ketampananmu, Munkar Nakir AS. takut padamu, serta bukalah pintu untuk Jibril AS. sebagai penebar rahmat dari sang Majikan SWT.
janganlah engkau hidup terbalik dengan mentangan kirikan kepentingan ahiratmu, akan tetapi kedepankanlah fungsi tangan kananmu yang dipenuhi dengan gebyar kebajikan tanpa diketahui oleh tangan kirimu sebagai perakit sumber dosa.
bedakan...!!!
letak antara surga-neraka allah dan surga-neraka dajjal sang penebar fitnah LA.
temukan dengan membidik bahasa antara lughawi / harfiah  dan ma'nawi / majaz serta sastranya.
by : rooney el-battaty

Jumat, 18 Januari 2013

cinta sufi gratis

keramik surga
murung sukmaku diburu firmanmu....
ditengah-tengah himpitan daging-daging doa di pelataran rumahmu yang agung, aku mengalirkan diri dalam ratapku,,,,,,
hingga terantuk pada dinding-dinding mustajabmu....
kubaca apa yang bisa kubaca....
dari tahlil ke tasbih, dari tasbih ke istighfar, dari istighfar ke syukur, dari syukur ke khouf, dari khouf ke roja, hingga tawakkal,
terlena ku dibawa ayunan tafakkur dalam istirahatku, memuji penciptaanmu,
debur kagum terhapus saat aku teringat akan kemaha tunggalanmu....
indah indah indah....
diatas keindahan, keindahan terpancar,
ditengah keindahan ada keindahan, diaras ada keindahan, dikanan kiri ada keindahan, dari segala arah penuh keindahan tak bertempat dan dan tak berarah.
karna engkaulah keindahan yang terindah dengan kemaha jamalanmu.
sungguh pemujamu adalah pribadi calon pemandangmu dalam makrifat kemaha tunggalanmu.
betapa indah syari'at penghantar menuju kemaha sucianmu.
dalam bungkus ulasan para kekasihmu.
kekasih yang selalu terlumuri kata penghantar bukti cinta kepadamu.
alloh... alloh... alloh...
kumpulkan aku dalam kerumunan para kekasihmu dalam bernaung.
sertakan aku dalam asosiasi penghuni jannahmu.
ampunilah aku dalam jiwa dan ragaku dalam ketidak jujuran akan cintaku padamu.
serta jadikanlah cintaku padamu sebagai cinta sejati hakikat keinsanan.

semangat maju pantang mundur


sterilisasikan sampah otak tak berkawan, fokus pada nilai gizi spiritual, serta berfikir global bertindak lokal, berjalan beriringan sesuai dengan aliran air nan bagaikan batu pualam yang berlubang akibat selalu mendapat tetesan air menetes, serta hiraukan biskan curang menggoda menggelora dalam kalbu penghancur rindu asa tuk meraih gajah dipelupuk mata dan semut ditengah samudera lepas pantai dalampandangan lepas mata telanjang.


by: rooney el-battaty