#melayang {position:fixed;_position:absolute;bottom:30px; left:0px;clip:inherit;_top:expression(document.documentElement.scrollTop+document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
Tampilkan postingan dengan label sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sastra. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Januari 2014

RANAH PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT

PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT
Pemikiran kefilsafatan memiliki cirri-ciri khas (karateristik) tertentu, sebagian besar filosof berbeda pendapat mengenai karateristik pemikiran kefilsafatan. Apabila perbedaan pendapat tersebut dipahami secara teliti dan mendalam, maka karateristik pemikiran kefilsafatan tersebut terdiri dari:
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang. Pemikiran kefilsafatan meliputi beberapa cabang ilmu, dan pemikiran semacam ini ingin mengetahui hubungan antara cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya. Integralitas pemikiran kefilsafatan juga memikirkan hubungan ilmu dengan moral, seni dan pandangan hidup.
b. Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala). Hasil pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah-masalah keilmuan (science).
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Keadaan ini senantiasa bertambah dan berkembang meskipun demikian bukan berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak pernah selesai seperti ilmu-ilmu diluar filsafat.
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Oleh karena itu dia menamakan filsafat sebagai teologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis manusia atas realitas dan sekitarnya, tentunya tidak berdiri sendiri, tidak tumbuh diruang dan tempat yang kosong. Lingkungan keluarga, sosial alam dan potensi diri akan ikut mempengaruhi seseorang dalam melakukan refleksi filosofis. Oleh karenanya dalam sejarah pemikiran manusia terdapat tokoh pemikir ataupun filosof yang selalu saja muncul dari zaman ke zaman dengan tema yang berbeda-beda.
Aristoteles (381 SM-322 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
A. Pembagian filsafat menurut Aristoteles
1. Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
2. Filosofia teoritika yang diperinci atas
a. Fisika yaitu tentang dunia materiil (ilmu alam dan sebagainya)
b. Matematika yaitu tentang barang menurut kuantitasnya.
c. Metafisika yaitu tentang ada.
3. Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
a. Etika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup perorangan.
b. Ekonomi yaitu tentang kesusilaan dalam kekeluargaan.
c. Politika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan.
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
Fisafat kesenian.

Pembagian ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan waktu itu, jadi apa yang sekarang dipandang termasuk ilmu pengetahuan, dimasukkan didalamnya (khususnya bagian fisika). Sekarang dengan tugas dibedakan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Maka pembagian filsafat seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles telah ketinggalan, jadi harus disesuaikan dengan perkembangan modern.
B. Warisan
Karya Aristoteles amat banyak dan terwariskan kepada kita. Ia bukan saja ahli filsafat, akan tetapi ahli semua ilmu yang terkenal pada waktu itu. Biasanya karya Aristoteles dibagi atas empat golongan:
1. Logika : biasanya disebut organon (alat) membentangkan tentang pengertian, putusan, syllogismus, bukti dan lain-lainnya.
2. Fisika : tentang alam, langit, bintang, hewan, jiwa dan lain-lainnya.
3. Metafisika : buku-buku yang terutama tentang filsafat.
4. Pengetahuan praktis : Ethica Eudemia, Ethica Nichomachea, kedua-keduanya tentang tingkah laku, Republica Atheniensium (tatanegara Atena), Rhetorica (tentang berceramah dan berpidato) dan Poetica.
C. Logika
Biji ajaran Aristoteles tentang logika berdasarkan ajaran tentang jalan pikiran (ratiocinium) dan bukti. Jalan pikiran itu baginya berupa syllogismus, yaitu putusan dua yang tersusun demikian rupa sehingga melahirkan putusan yang ketiga.
D. Ontologia
Ajaran Aristoteles tentang fisika dan metafisika umum (ontologia) tidak selalu dapat dibeda-bedakan atau dipisah-pisahkan. Yang penting bagi kita ialah metafisikanya. Menurutnya yang sungguh-sungguh ada itu bukanlah yang umum, melainkan yang khusus, satu per satu.
E. Hule dan Morfe
Unsur yang menjadi dasar permacam-macaman ini disebut oleh Aristoteles hule, adapun unsur kesatuan itu sebutnya morfe. Tiap-tiap benda yang konkrit terdiri dari hule dan morfe, karena hulenya maka benda itu benda itulah (bukan benda yang lain), karena morfenya mempunyai inti dan dari itu termasuk pada suatu macam dan dapat ditangkap oleh budi. Jadi menurut saya hule dan morfe saling mengisi dan ada keterkaitannya. Hule dan morfe ini merupakan satu kesatuan dan tak dapat dipisahkan, tak ada hule tanpa morfe, begitu pula sebaliknya.
F. Aktus dan Potensia
Pontesia ialah dasar kemungkinan, sedangkan aktus ialah dasar kesungguhannya. Barang sesuatu mungkin karena potensinya. Ia sudah ada karena aktusnya. Dalam hal yang konkrit itu maka hule merupakan potensia sedangkan morfenya merupakan aktus.
G. Abstraksi
Idea tidaklah merupakan realitas tersendiri didunia sendiri, melainkan sifat-sifat yang sama terdapat pada hal-hal yang kongkrit. Oleh karena semua hal yang semacam itu memiliki sifat itu, maka umumlah, oleh karena semua hal yang semacam itu harus memiliki sifat itu, maka mutlaklah ia, tetap tak berubah.
H. Antropologi dan etika
Filsafat Aristoteles tentang manusia sebetulnya tidak begitu terang seperti ajarannya tentang hal-hal diatas. Baginya manusia itu hal yang istimewa ia membeda-bedakan ada menurut kesempurnaan masing-masing. Ada terdapat ada segitu saja seperti logam dan lain-lain, terdapat pula ada hidup vegetatif, seperti tumbuh-tumbuhan, terdapat pula yang kecuali ada dan hidup vegetatif masih berasa, jadi sensitif, seperti binatang. Manusia disamping kesempurnaan ada yang ketiga diatas itu masihlah pula berbudi. Manusia tidak hanya ada saja dan pula hidup vegeatif serta sensitif, melainkan juga rasionil. Baginya yang sensitif dan vegetatif itu kena rusak maka karena itu akan mati, adapun rasionil tidaklah kena mati, karena merupakan roh. Bagian yang roh dan bagian yang mendukung budinya ini akan terus ada, setelah manusia meninggal.
Menurut Aristoteles tujuan tertinggi yang dicapai ialah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan ini bukan kebahagiaan yang subjektif, tetapi suatu keadaan yang sedemikian rupa, sehingga segala sesuatu yang termasuk keadaan bahagia itu terdapat pada manusia. Tujuan yang dikejar adalah demi kepentingan diri sendiri, bukan demi kepentingan orang lain. Isi kebahagiaan tiap makhluk yang berbuat ialah, bahwa perbuatan sendiri bersifatnya khusus itu disempurnakan. Jadi kebahagiaan manusia terletak disini, bahwa aktifitas yang khas miliknya sebagai manusia itu disempurnakan. Padahal cirri khas manusia ialah bahwa ia adalah makhluk rasional. Jadi puncak perbuatan kesusilaan manusia terletak dalam perkiraan murni. Kebahagiaan manusia yang tertinggi, yang dikejar oleh tiap manusia ialah berpikir murni. Tetapi puncak itu hanya dicapai oleh para dewa, manusia hanya dapat mencoba mendekatinya dengan mengatur keinginannya.
Aristoteles menganggap Plato (gurunya) telah menjungkir-balikkan segalanya. Dia setuju dengan gurunya bahwa kuda tertentu “berubah” (menjadi besar dan tegap, misalnya), dan bahwa tidak ada kuda yang hidup selamanya. Dia juga setuju bahwa bentuk nyata dari kuda itu kekal abadi. Tetapi idea-kuda adalah konsep yang dibentuk manusia sesudah melihat (mengamati, mengalami) sejumlah kuda. Idea-kuda tidak memiliki eksistensinya sendiri: idea-kuda tercipta dari ciri-ciri yang ada pada (sekurang-kurangnya) sejumlah kuda. Bagi Aristoteles, idea ada dalam benda-benda.
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-bawaan.
Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir. Logika dibentuk dari kata,, dan  berarti sesuatu yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Dalam metode empiris-induktif pengamatan-pengamatan indrawi yang sifatnya partikular dipakai sebagai basis untuk berabstraksi menyusun pernyataan yang berlaku universal.
Aristoteles mengandalkan pengamatan inderawi sebagai basis untuk mencapai pengetahuan yang sempurna. Itu berbeda dari Plato. Berbeda dari Plato pula, Aristoteles menolak dualisme tentang manusia dan memilih “hylemorfisme”: apa saja yang dijumpai di dunia secara terpadu merupakan pengejawantahan material (“hyle”) sana-sini dari bentuk (“morphe”) yang sama. Bentuk memberi aktualitas atas materi (atau substansi) dalam individu yang bersangkutan. Materi (substansi) memberi kemungkinan (“dynamis”, Latin: “potentia”) untuk pengejawantahan (aktualitas) bentuk dalam setiap individu dengan cara berbeda-beda. Maka ada banyak individu yang berbeda-beda dalam jenis yang sama. Pertentangan Herakleitos dan Parmendides diatasi dengan menekankan kesatuan dasar antara kedua gejala yang “tetap” dan yang “berubah”.
Dalam konteks ini dapat dimengerti bila Aristoteles ada pada pandangan bahwa wanita adalah “pria yang belum lengkap”. Dalam reproduksi, wanita bersifat pasif dan reseptif, sedang pria aktif dan produktif. Semua sifat yang aktual ada pada anak potensial terkumpul lengkap dalam sperma pria. Wanita adalah “ladang”, yang menerima dan menumbuhkan benih, sementara pria adalah “yang menanam”. Dalam bahasa filsafat Aristoteles, pria menyediakan “bentuk”, sedang wanita menyumbangkan “substansi”.
Dalam makluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia), bentuk diberi nama “jiwa” (“psyche”, Latin: anima). Tetapi jiwa pada manusia memiliki sifat istimewa: berkat jiwanya, manusia dapat “mengamati” dunia secara inderawi, tetapi juga sanggup “mengerti” dunia dalam dirinya. Jiwa manusia dilengkapi dengan “nous” (Latin: “ratio” atau “intellectus”) yang membuat manusia mampu mengucapkan dan menerima “logoz”. Itu membuat manusia memiliki bahasa.
Pemikiran Aristoteles merupakan harta karun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini, — itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut diatas.
Aristoteles adalah guru Iskandar Agung, raja yang berhasil membangun kekaisaran dalam wilayah yang sangat besar dari Yunani-Mesir sampai ke India-Himalaya. Dengan itu, Helenisme (Hellas = Yunani) menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan pemikiran filsafati dan kebudayaan di wilayah Timur Tengah juga.
Aristoteles menempatkan filsafat dalam suatu skema yang utuh untuk mempelajari realitas. Studi tentang logika atau pengetahuan tentang penalaran, berperan sebagai organon (“alat”) untuk sampai kepada pengetahuan yang lebih mendalam, untuk selanjutnya diolah dalam theoria yang membawa kepada praxis. Aristoteles mengawali, atau sekurang-kurangnya secara tidak langsung mendorong, kelahiran banyak ilmu empiris seperti botani, zoologi, ilmu kedokteran, dan tentu saja fisika. Ada benang merah yang nyata, antara sumbangan pemikiran dalam Physica (yang ditulisnya), dengan Almagest (oleh Ptolemeus), Principia dan Opticks (dari Newton), serta Experiments on Electricity (oleh Franklin), Chemistry (dari Lavoisier), Geology (ditulis oleh Lyell), dan The Origin of Species (hasil pemikiran Darwin). Masing-masing merupakan produk refleksi para pemikir itu dalam situasi dan tradisi yang tersedia dalam zamannya masing-masing.  








by : 
sadar syahroni

Kamis, 11 Juli 2013

sambutlah tongkat kehidupanmu yang dapat mnghantarkanmu dari ketidak nyamanan sesat menuju kecerahan arah tujuan yang benar.......

by: sadar syahroni

Selasa, 05 Maret 2013

ILMU HIKMAH

 
ILMU MANFAAT
العلم النافع هو الدي يحصل به حسن الدكر
ILMU MANFAAT IALAH ILMU YANG BISA MENGHASILKAN BAGUSYA DZIKIR
dan dzikir tersebut akan tetap setelah ia mati kelak.....
dan sebenarnya dialah orang yang 'alim yang selalu menggemakan dzikir dalam jiwa dan raganya.....
kapanpun dan dimanapun ia berada dalam setiap aplikasi hidupnya.....
karna orang 'alim yang yang selalu mengibarkan bendera dzikir dihati dan perbuatanya sebenarnya ia hidup dalam kehidupan yang abadi walaupun ia telah mati......
Syeh agung nan mulya Dzohiruddin Muftinya para Imam hasan bin 'ali yang terkenal dengan sebutan Syeh Al-Marghibani menembangkanya dalam kitab Ta'limul Muta'allim yang artinya :
"orang orang yang bodoh, sebenarnya ia telah mati sebelum jasadnya mati, dan orang-orang 'alim sebenarnya ia hidup walaupun jasadnya telah mati"
dan ini senada dengan apa yang telah diuraikan dalam untaian mutiara hikmah karya syeh ibnu 'athoillah As-Sakandary dalam Al-Hikamnya
شرح الحكم العطائية - (ج 1 / ص 45)
فأي علم لعالمٍ يرضى عن نفسه ؟ وأي جهل لجاهل لا يرضى عن نفسه ؟
" maka mana letak ke'aliman si 'alim sedangkan ia Ridlo pada nafsunya....?, dan mana letak kebodohan sibodoh sedangkan ia tidak rela akan Nafsunya ( tidak mau mengikuti hawa nafsunya )....?!
dan ketahuilah...!!!!
sesungguhnya ilmu hikmah ialah ilmu yang juga dapat memberikan kemanfaatan, dan ilmu manfaat tiada lagi hanyalah ilmu syari'at yang memuat ilmu fiqh, tauhid dan tashawwuf.....
hususnya pada ilmu Tashawwuf ialah ilmu yang membahas tentang cara membersihkan jiwa dan mensterilkan dari sifat-sifat tercela.....
serta mengingatkan dari hal-hal yang dapat memalingkan dari tujuan ibadah dan mu'amalah seperti, takabbur, Riya', Ujub dll...
sedangkan pengertian Thoriqah dari tashawwuf yang telah dijelaskan, ini lebih bermanfaatnya ilmu, maka dikhususkanlah dengan nama ilmu Khikmah,,,,,,
dan dalam uaraian lain tentang ilmu manfaat, Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary juga menguntaikanya dalam mutiara hikmahnya
شرح الحكم العطائية - (ج 1 / ص 151)
العلم النافع هو الذي ينبسط في الصدر شعاعه ويكشف به عن القلب قناعه
" ilmu manfaat ialah ilmu yang dapat memancarkan cahaya didalam jiwa, dan dapat membuka katupnya hati "
dan seseorang yang memiliki ilmu manfaat, dialah seseorang yang selalu takut ( khouf ) disertai dengan mengagungkan yang dapat melahirkan 'amal kebajikan.
dan alloh sendiri memujinya dalam Al-Qur'an
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء

karna sungguh kepalang...!!!
orang yang 'Alim akan tetapi ia tidak pernah takut bersama dengan Allah SWT. maka sebenarnya ia bukan orang 'Alim ditinjau dari sudut pandang hakikat......
Wallahu A'lam........

Minggu, 10 Februari 2013

hikmah....


AHLIL FATHRAH & ORANG TUA RASULILLAH SAW.
Al Naaji atau al Syaqi?...
Wah..., ini adalah pertanyaan yang suker dan gawat, neng sangat penting untuk dimengerti serta dijawab dengan cepat, tepat dan argumentatif.  Kenapa?..., karena akhir-akhir ini banyak sekali yang memberikan klaim serta rumusan yang menjerumuskan perihal status orang tua Rasul saw., mereka menyatakan bahwa ayah dan ibunda beliau adalah minal kaafirin dan berada di neraka, na’udzu billah.
Maka, dalam kesempatan ini, akan penulis sampaikan al haq yang sesuai dengan manhaj;metodologi ahli sunnah wal jama’ah secara singkat tapi gamblang.
A.      Ahlil Fathrah, Siapa dan Bagaimana Setelah Mereka Meninggal?...
Ahlil fathrah adalah orang hidup di antara zaman para Rusul atau di zaman para Rusul namun tidak diutus untuk kaum mereka (ahlil fathrah). Orang-orang seperti mereka ini termasuk al naaji;selamat/beruntung sekalipun mereka adalah penyembah berhala. Allah swt. berfirman
  
dan kami tidak akan meng'azab sebelum kami mengutus seorang rasul.

Nah... dari sini dapat kita ketahui bahwa kedua orang tua Rasul saw. adalah termasuk ahlil fathrah dan orang yang beruntung (al naaji), karena keduanya tidak menemui bi’tsaturrusul (teruteusnya para utusan), bahkan menurut keterangan yang ada di kitab; al Qaul al Lathif, al Qaul al Fashl dan Tiijan al Durari yang menyunting qaul milik imam al Suyuthi, dikatakan bahwa kedua orang tua Rasulillah saw. itu suci dari najis syirik.

B.      Dalil Bahwa Orang Tua Rasulillah saw. Tidak Termasuk Musyrikin
Dalil ini di angkat dari dua sisi;
1.      Perlu dimengerti bahwa semua yang masuk dalam nasab ayah dan ibu Rasul saw. tidak ada yang  berstatus kafir.
Dalam masalah ini, imam al Suyuthi mengambil dalil dari hadits;
لم أزل أنقل من أصلاب الطاهرين إلى أرحام الطاهرات
Padahal Allah swt berfirman;

28.  Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis.
Jadi, tidak mungkin/muhal adanya bila sampek orang tua Rasul saw. kafir.
Selain itu, dalam kitab al Qaul al Fashl dijelaskan bahwa semisal ayat;
 
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Itu berfaedah dzon bahwa orang tua Rosul saw. suci dari najis kekufuran.
Sebagian ulama’ mengambil dalil tentang hal ini dari ayat;



219.  Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
Dengan arti –sebagimana yang disampaikan oleh al Hafidz Samsuddin al Dimasqi- Nur Muhammad saw. itu berpindah dari orang-orang ahli sujud (tidak kafir).

2.       Allah menghidupkan orang tua Rasul saw. dan mengimankannya.
Hal ini berpijak pada hadits yang diriwayatkan oleh imam al Khothib dan al Suhaili dari ‘Aisah ra.;
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سأل ربه أن يحيي له أبويه فأحياهما فآمنا ثم أماتهما
Dan hadits semacam ini juga diriwayatkan oleh al Thabaroni.

ولوالديـه الرب قد أحياهما    قد جاء هذا فى الحديث وأيدا
قد آمــنا حقا به فاسـتوجبا     كــــل النجاة وبالجـنان تخلدا
C.      Bila benar orang tua Rasul tidak Musyrik, maka bagaimana dengan hadits berikut;
إن أبي وأباك فى النار : رواه مسلم
إنه استأذن ربه فى أن يستغفر لأمه فلم يأذن له....
Begini mas... dua hadits di atas dan hadits yang menjelaskan disiksanya ahlil fatrah adalah hadits ahad yang tidak bisa dibenturkan dengan dalil qoth’i, lain dari pada itu masih dimungkinkan untuk menyatukan hadits yang kayaknya terlihat kontras, dengan mengarahkan;
·         Hadits; إن أبي وأباك فى النار  ;   نار التحسرkarena untuk melegakan hati orang yang bertanya dan meredam emosinya/ yang dimaksud dengan اب   adalah عم seperti kebiasaan orang arab.
·         Adapun Hadits; إنه استأذن ربه فى أن يستغفر لأمه فلم يأذن له ; itu tidak 100 % pasti (qoth’i) menunjukkan bahwa istighfar nabi saw. adalah permohonan ampun dari dosa syirik.

Nah..., dari uraian di atas kiranya sangat gamblang dan jelas bahwa ayah dan ibunda Rasul saw. adalah al naaji (orang yang beruntung), bukan al syaqi (orang yang celaka) sebagaimana yang dituduhkan orang-orang bodoh yang tersesat dan tak mengerti  akan sejarah dan dasar-dasar  agama.
Sebagai penutup dan bukti tentang pembahasan ini, akan kami publikasikan sebuah atsar yang disampaikan oleh al Syaikh Abu Nu’aim dalam kitab Hilyatul Auliya’, yaitu; emosi yang sangat kholifah Umar bib Abdl Aziz sewaktu beliau mendengar  sekretaris berkata; كان أبو النبي كافر
 

Kamis, 07 Februari 2013

HIKMAH

permainan akal sebagai ujung tombak yang diperankan nafsu = menari-nari diatas derita kekalahan akan kemiskinan budi pekerti luhur....
hati yang bersemayam dalam teduhnya sanubari seolah mati terpesona oleh tipuan yang mendayu bak nahkoda yang terlena oleh pesona alam indah didepanya....
tanpa sadar alam itu maya nan fana tak terumpamakan.....
adakah kelembutan salju yang dapat membasuh lumuran darah percikan amarah yang terbuai dalam aura angkara murka.....?!
aku butuh kesejukan salju itu....
aku mendambakan teduhnya buaian damai penyejuk hati....
yaa... maha pengampun....!
sertakan doaku dalam naungan rahmatmu untuk dalam menembus dinding-dinding mustajabmu....
ku baca segala yang bisa ku baca...
dalam berbagai bahasa runduk hamba....
hingga saat menempuh jemputan ajal yang menunggu dipintu batas suratanmu......
اللهم هون علينا من السكرة الموت

Rabu, 06 Februari 2013

HIKMAH

تشوفك الى ما بطن فيك من العيوب خيرمن تشوفك الى ما حجب عنك من الغيوب
keingananmu untuk mengetahui amal tercelamu lebih bagus dari pada keinginanmu untuk mengetahui masalah-masalah gaib yang engkau sendiri tidak mampu mengalaminya
ini adalah seuntai mutiara hikmah yang menjelaskan tentang tuntunan serta pentingnya berintropeksi diri, seperti pepatah menyatakan, gajah dipelupuk mata tidak tampak kelihatan sedangkan semut diseberang lautan tampak kelihatan
mungkin manusia hanya sering menampakkan kebutuhanya pada suatu akibat yang pastinya dijalani dengan satu proses penting, akan tetapi manusia enggan menuntut proses yang harus dijalaninya, maka dari itu " TUNTUT SERTA JALANILAH PROSES DIDEPAN MATAMU, JANGANLAH ENGKAU MENUNTUT HASILNYA " sebagaiman makalah
اطلب الاسنقامة ولا تطلب الكرامة
tuntutlah keistiqomahan, janganlah engkau menuntut karoomah
jadi pesan Syeh Ibnu 'Athoillah yang tertuai manis diatas memberikan satu pengarahan untuk lebih mencintai dalam keseriusan berintropeksi sebagai ajang koreksi diri, seperti amal-amal jelek kita semisal, Riya' Sum'ah, Takabbur dll
bagaimanakah cara berintropeksi yang benar dan relevan....? mari kita simak pesan Syeh Abu Khami Al-Ghozali dalam kitab " Riyaadlotunnafs " berkata
bahwa cara mengetahui aib manusia terbagi menjadi 4
yang pertama, supaya kita sering mendekatkan diri dengan sering berkunjung kepada seorang Guru / Syeh yang memiliki mata bashirah yang kuat seperti guru mursyid Alkaamil
kedua, sering berberinteraksi dengan teman yang memiliki gelar Shodiiqin Shoduuq yang dapat serta mau mengingatkan kita ketika kits salah dalam melangkah serta mau mengarahkanya
yang ketiga mengambil satu faidah yang bermanfaat dari salah satu musuh kita, karna dari musuhlah kebiasaan jelek kita akan dapat terungkap
yang keempat, mengambil faidah dari seringnya bergaul dangan para manusia sesama kita


by : Rooney El-Battaty

HIKMAH

pesan Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary yang terangkai manis dalam mutiara hikmahnya yang termaktub dalam Kitab Al-Khikam
لا يعظم الذنب عندك عظمة تصدك عن حسن الظن بالله تعالى فإن من عرف ربه استصغر في جنب كرمه ذنبه
jangan terlalu menganggap besar dosa-dosa yang engkau lakukan sehingga dapat menghalangimu tuk berprasangka baik kepada Allah SWT.maka sesungguhnya barangsiapa yang mengenal tuhanya dengan sifat kesempurnaanya maka ia akan memandang kecil sebab memandang sisi sifat latif dan sifat pemurahnya Allah SWT.( tidak akan membesar-besarkan) KEMUDIAN dilanjutkan dengan satu mutiara hikmahnya lagi
لا صغيرة إذا قابلك عدله ولا كبيرة إذا واجهك فضله
tidak akan ada dosa kecil ketika Allah menghendakinya kepadamu sifat adilnya, dan tida dosa kecil ketika Allah menghadapkanya sifat anugrahnya kepadamu

inti dari pernyataan beliau di atas mengarahkan kepada kita agar jangan selalu merasa berdosa, karna dosa hanya milik allah semata, sedangkan kita tidak berhak menghakimi sebagai mahluknya.
karna semua itu dapat menjerumuskan kita jatuh kepada tidak adanya lagi prasangka baik kita terhadap Alloh karna itu juga termasuk dosa. dan ini menjadi satu penyebab adanya keputus asaan dan bosan melakukan amal kebajikan dan ini dalahdosa besar yang tercela yang dapat menjadikan cacatnya iman seorang hamba. apabila iman telah cacat maka ini lebih berbahaya dan lebih buruk dari pada dosav kita diatas, dan penyebabnya ialah kebodohanmu akan sifat-sifat tuhanmu dan terhentinya lajumu atas peran nafsumu.
sedangkanbesarnya dosa ketika dilakukan ada 2 jalan
merasakan besarnya dosa besar yang ia pikul diatas taubatnyaserta memiliki keinginan kuat untuk tidak mengulanginya dan ini termasuk perasaan besar yang terpuji dan termasuk ciri-ciri iman seorang hamba
yang kedua ialah, merasakan besarnya dosa akan tetapi malah menjerumuskan dia dalam jurang yang lebih dalam sehingga ia berputus asa dan bosan melakukan perbuatan terpuji, dan ini termasuk dalam kategori imam yang cacat


by : Rooney El-battaty

motivasi

bila deritaku dipenuhi denga cinta yang abadi, maka pasti cinta itu kan mengantarkan aku menemui tirai penutup sang kekasih....
bila sang kekasih menyambut hangat keresahan hati, maka kedamaian hakiki kan teraih....
kedamaian yang hakiki kan mampu membangun citra keutuhan jiwa yang tak kan mampu terungkap oleh kata-kata.
kata-kata itu misteri berlaga sebagai suara hati.....
maka tida lagi cinta sejati yang pantas diraih selain cinta pemilik cinta....
maka cintailah cinta yang bermuara pada sang pemiliknya........
yang takkan dapat dijual dengan nilai rupiah atau barang mewah..
karna cinta pelipur hati, yang tak kan mati oleh sang pembeli.....
cinta yang memiliki cita rasa tinggi untuk bersemangat sampai mati....
maka hidupkanlah cinta matimu yang juga hidup dengan cita rasa tinggi dalam miteri dibalik teduhnya hatimu....


by rooney el-battaty

Kamis, 31 Januari 2013

CERITA

CARA HABIB SYECH BIN ABDUL QADIR ASSEGAF MEMBELA NABI SAW

Ada yang luput dari perhatian media massa soal pembelaan terhadap Nabi
Muhammad. Yang umum dapat perhatian dari media massa adalah demo, barisan manusia yang bergerak,
mengacungkan pamflet dan teriakan yang hingar-bingar. Mungkin ini yang
menjadi selera media sehingga dianggap sebagai laporan utamanya. Sementara
di seberang sana, lautan manusia yang konsisten (istiqamah) memuji dan
bershalawat kepada Nabi Muhammad justeru luput dari mata media. Pun mereka
bershalawat memang tidak untuk "nampang". Bahkan liputan dianggap
mengganggu keikhlasan bershalawat. Cara ini yang ditempuh Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf yang biasa disebut Habib Syech.

Majelis Shalawat Habib Syech adalah fenomena saat ini. Kalau dalam istilah
dan pujian orang-orang tua, beliau dianugrahi "suara Nabi Dawud". Konon
kalau Nabi Dawud mendaras pujian pada Tuhan, semilir angin berhenti,
ranting bergeming, burung-burung menyimak tak berkicau. Suara Habib Syech
menyihir pendengarnya, mengikuti bacaan shalawat yang dilantunkan yang
semuanya sudah dihafal. Jemaah dan santri Habib Syech membentuk Syecher
Mania Club (SMC), jejaring fans club anak-anak muda yang maniak shalawat.

Suara Habib Syech empuk dan merdu, dengan ciri khas cengkok yang aduhai
membuat pendengarnya menggigil bak tersengat demam rindu yang membara.

Shalawat dibaca bukan hanya karena dianggap kewajiban agama dalam bacaan
shalat, juga berguna untuk menawar penyakit hati, meneguhkan iman dan
menguatkan keramahan. Shalawat identik dengan damai dan perdamaian. Di
Mesir sering melihat kalau ada dua orang bertikai di jalanan, akibat
benturan tidak sengaja, orang yang berpapasan akan menghampiri mereka yang
bertikai itu dan berseru shalluu alaN Nabi (bershalawatlah pada Nabi).
Shalawat adalah penawar kemarahan dan kebencian. Yang bertengkar pun
buru-buru mengucapkan shalawat, mulai sadar diri, dan mereka berdamai yang
tak jarang diakhiri dengan pelukan.

Bacaan shalawat memang mengandung keintiman dan kemesraan dengan Nabi. Para
penganggit shalawat dan pembacanya memandang Nabi Muhammad sebagai kekasih
dan pujaan yang membuat mabuk dan tergila-gila. Majelis Habib Syech pun
bernama Ahbab al-Musthafa yang artinya “Para Pencinta Nabi Muhammad”.

Habib Syech melantukan pelbagai shalawat yang rata-rata sudah dihafal oleh
masyarakat pencinta shawalat. Misalnya Shalawat Badar yang terkenal di
kalangan NU yang disusun Kiai Ali Manshur dari Banyuwangi. Kutipan dari
Qasidah Burdah yang dianyam al-Bushiri sebagai hadiah kepada Rasulullah
karena ia sembuh dari sakitnya setelah didatangi oleh Nabi Muhammad.
Shalawat-shalawat lain yang dibaca dipetik dari al-Barzanji, al-Dibâ’î, dan
lain-lainnya. Termasuk kidung-kidung berbahasa Jawa yang berisi ajakan
menyambut panggilan moral agama yang luhur, mengabdi pada Allah dan
Rasul-nya dan berbuat baik terhadap sesama. Dalam kidung ini juga
mengandung sindiran-sindiran halus bagi mereka yang lupa diri.
Bacaan yang juga masyhur dari Habib Syech adalah “Syi’ir Tanpo Waton” yang
dikenal “Shalawat Gus Dur”.

Siapa pun yang hadir dalam majelis Habib Syech akan merasakan limpahan
energi yang positif. Mendengarkan lantunan shawalat-shawalat yang
dibawakannya menyegarkan rasa dan fikiran. Suara merdu Habib Syech melekat
dalam ingatan yang membedakannya dari tokoh agama yang posternya hanya
menancap di baleho-baleho pinggir jalan. Bagai deru ombak dan angin di
lautan yang luas, alunan shalawat tak menghiraukan dan mampu meredam
kesumbangan suara terhadap Rasulullah. Hinaan itu seperti teriakan orang
yang mencoba cari perhatian di pantai, tak terdengar sama sekali.

Nabi Muhammad yang dipercaya sebagai Rasul Allah oleh lebih 1.6 milyar
orang di dunia, yang mayoritas membaca syahadat kerasulan Muhammad dan
shalawat padanya lima waktu sehari semestinya mampu meredam dan tak hirau
dengan cemoohan yang datang dari satu, dua orang pelaku yang bodoh.

Gerakan shalawat yang dibawakan oleh Habib Syech dan majelis-majelis
shalawat lainnya adalah lautan yang menunjukkan keagungan, kemuliaan, dan
cinta pada Nabi Muhammad yang tak bisa mudah berubah, meskipun ada orang
yang mencoba-coba misalnya meludah ke dalam lautan.

Cahaya ajaran Rasulullah pun tak kan bisa dihalang-halangi, karena kekuatan
cahaya itu, seperti dalam syi’ir sholawat,
Anta Syamsun, Anta Badrun, Anta Nurun Fauqo Nurin.....
Engkau matahari, Engkau bulan purnama, Engkau cahaya di atas cahaya.....

Nabi putra Abdullah..... Nabiyullah Muhammad
Nabi kekasih Allah..... Nabiyullah Muhammad
Manusia yang kucinta..... Nabiyullah Muhammad
Manusia yang kupuja..... Nabiyullah Muhammad
Manusia idolaku..... Nabiyullah Muhammad
Manusia pujaanku..... Nabiyullah Muhammad
Nabi penuntun ummat..... Nabiyullah Muhammad
Nabi pemberi syafa'at..... Nabiyullah Muhammad
Pemimpin di dunia..... Nabiyullah Muhammad
Pemimpin di akherat..... Nabiyullah Muhammad
Kuharap dapat mimpi..... Nabiyullah Muhammad
Kuharap syafa'atmu..... Nabiyullah Muhammad

Ya Robbi Bil-Mushthofaa Balligh Maqoosidanaa,
Waghfirlanaa Ma Madloo Yaa Waasi’al-Karoomi..

BIJAK

SEBAGAI BANGSA YANG TAAT PADA AGAMA SEHARUSNYA JUGA HARUS TAAT PADA PEMERINTAHAN, AKAN TETAPI PEMERINTAHAN YANG BAGAIMANA...?!
TENTU YANG MASUK DALAM KRETERIA PEMERINTAH YANG MENGIKUTI ATURAN SYARI'AT ISLAM. KARNA DASAR PANCASILA INI JUGA DIBENTUK OLEH PARA ULAMA AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH YANG NOTA BENE ADALAH TOKOH UMAT TERBESAR DINEGRI INI.
YANG PASTINYA MEMIKIRKAN RAGAM AGAMA YANG TENTUNYA JUGA MEMILIKI ANEKA ADAT DAN BUDAYA.
KARNA TUGAS NEGARA MELINDUNGI SEMUANYA SEBAGAIMANA UNDANG-UNDANG.
SEDANGKAN TUGAS AGAMA MENCIPTAKAN KEDAMAIAN SEBAGAI SATU KEYAKINAN YANG MEMILIKI PENGARUH POSITIF PADA BANGSA INI.
KARNA AGAMA JUGA MENGATUR BAGAIMANA KITA HARUS MENYAYANGI SEMUA, YANG DALAM BAHASA ISLAM DIKENAL DENGAN RAHMATAN LIL 'AALAMIN.
DAN ITU DIBEBANKAN SERTA HARUS DIPERANKAN OLEH PARA ULAMA SERTA TOKOH AGAMA LAINYA SEBAGAI CENTER BACKNYA.
JANGAN RUSAK NEGRI INI DENGAN PERBEDAAN HAL YANG BARU, KARNA NEGRI INI TELAH DI DASARI DENGAN DASAR YANG KUAT YANG KITA KENAL DENGAN BHINEKA TUNGGAL IKA ATAU PANCASILA.
MENJAGA TANAH AIR SERTA MERAWATNYA DENGAN BAIK MERUPAKAN SEBAGIAN DARI IMAN.
BIARKANLAH YANG SUDAH BERBEDA.
AGAMA DI NEGRI INI DARI DULU SUDAH BERBEDA TAPI TETAP DALAM SATU KESATUAN.
KARNA PERBEDAAN AGAMA, ALIRAN, ADAT, BUDAYA, POLITIK, ITU ADALAH RAGAM DARI ASAS BHINEKA TUNGGAL IKA.
MENGAPA HARUS DIPERMASALAHKAN....?
DULU KOK TENANG-TENANG SAJA....?
ALASANYA KARNA SEMUA MAMPU HIDUP RUKUN BERDAMPINGAN, DAN ULAMA' PUN DEWASA DENGAN KEALIMANYA SEHINGGA TU DALAM KEILMUANYA.

@ROONEY EL-BATTATY

KATA BIJAK

bila setetes maaf sebagai sambut ampunan tak pernah menetes, maka samudra pengampun takkan mudah penuhi isinya...
bila samudra ampunan telah hilang, maka tentu kedamaian mahluk di dalamnya akan punah....
jika setetes mampu menjadi samudra, apalah arti samudra yang selalu mampu memercikkan deburan ombaknya...
jadilah tanah yang datar, jika engkau bergaul sebagai mahluk sosial....
jadilah rumah dalam naunganya yang memiliki atap pelindung bagi mereka...
jadilah angin pagi yang sejuk ketika bersama dalam tiap suka dan duka...
jadilah bunglon dalam kebaikan bergaul....
jadilah pahlawan ketika dibutuhkan...
jadilah aliran listrik yang mampu bersilatu rahmi menerobos pekatnya warna warni saudara mahluk sosialmu...
jadilah lampu mercury yang mampu menerangi sudut sisi gelapnya....
berpihaklah nan bagaikan timbangan ketika engkau berbijaksana dalam perselisihan...
jadilah keledai ketika engkau teraniaya oleh mereka yang diam tak membalas....
jadilah dirimu sendiri di saat engkau mampu menjalani semua yang tertulis itu...
INGAT ...! KEBENARAN HARUS TETAP DIPERTAHANKAN....
BENAR TIDAK HARUS KERAS SEBAGAIMANA KETEGASAN ITU SENDIRI....
— di Alun_alun Kota Jember.
 

KATA BIJAK

 INTROPEKSI

SIAPA SANGKA BILA MANUSIA HANYA SEUMUR JAGUNG....?!
HARAPAN YANG TAK PASTI SUDAH TERUKIR DI UBUN-UBUN....
SEDANGKAN KEPASTIAN YANG PASTI TAK TERNILAI DALAM FIKIR BIJAKSANA...
BERAMAL KARNA TERPAKSA MEMBUAT DIRI TERANIAYA...
BERAMAL TIDAK KARNA IMBALAN DAN JASA MEMBUAT ORANG BERBAHAGIA KARNA CEPAT DI LUPA....
BERAMAL LILLAHI TA'ALAA PASTI LUAR BIASA KARNA DIRI TAK TERANIAYA DAN PASTI DAPAT MERENGKUH KEBAHAGIAAN UNTUK MASA YANG AKAN DATANG, KARNA IA MAMPU MEMANDANG KEDEPAN.
MAJULAH TERUS DALAM UJI BAROMETER AMALMU...
SERTA JANGANLAH MEMANDANG KEBELAKANG DALAM UJI KETAHANAN MESIN HATIMU TUK MENGHINDARI TIPU NAFSU YANG MERUSAK LAJU MESIN AMALMU.
BERKARYALAH DALAM KARSAMU YANG MAMPU MENGUKIR SEJARAH DIATAS BATU KEHIDUPAN YANG KAN KAU TINGGALKAN DISAAT ENGKAU PULANG SEBAGAI KENANGAN YANG TAK TERLUPAKAN, SEHINGGA MAMPU MEMBANGKITKAN KEINGINAN INSAN UNTUK SAMA MAMPU MENGUKIR SEJARAH DALAM KEHIDUPAN DIATAS BATU, SEBAGAIMANA YANG KAMU LAKUKAN WAKTU ITU..
BERPRINSIPLAH PADA SATU TUJUAN HATI YANG MAMPU BERBILANG 2 3 4 dst DALAM APLIKASI PERBUATAN AMALMU SEHINGGA DAPAT MENGHISILKAN TUJUAN NILAI 10 UNTUK PANDANGAN MATA SEJATIMU.
SEMANGATLAH DALAM MENEMPUH HIDUP YANG SELALU BARU INI, KARNA ENGKAU AKAN MENUAI HASIL DALAM KEHIDUPAN KEDUA YANG BARU AKAN TETAPI KEKAL SELAMANYA BERSAMA DZAT YANG MAHA SATU.


by : rooney El-Battaty

KATA BIJAK

BARANG SIAPA YANG MEREBUT MENANG DIALAH YANG KALAH...
DAN BARANG SIAPA YANG MERAIH KEMENANGAN, PASTILAH ITU DISERTAI DENGAN PENGORBANAN...
MANAKAH YANG MENANG....?!
KEMENANGAN ATAUKAH PENGORBANAN....?!
CARI SENDIRI...!?
JO RUWET-RUWET....
SILTUR RAHMI KOK TERKOYAK DENGAN SUGUHAN MEMALUKAN....
PADAHAL TAMU ADALAH RAJA....
LALU MANAKAH TAMUNYA DAN MANAKAH RAJANYA...?!
PASTI BINGUNG...!
KARNA TAMUNYA MERASA JADI RAJA....
SEDANGKAN RAJANYA SEBENARNYA SANG PEMILIK RUMAHNYA....
MANAKAH RASA TAWAADLUNYA...?!
KOK ALERGI PADA KEBIJAKSANAAN ILMIAH...
HEHEHEHE......
OJO MASUK...!?


by : Rooney El-Battaty

bijak

BARANG SIAPA YANG MEREBUT MENANG DIALAH YANG KALAH...
DAN BARANG SIAPA YANG MERAIH KEMENANGAN, PASTILAH ITU DISERTAI DENGAN PENGORBANAN...
MANAKAH YANG MENANG....?!
KEMENANGAN ATAUKAH PENGORBANAN....?!
CARI SENDIRI...!?
JO RUWET-RUWET....
SILTUR RAHMI KOK TERKOYAK DENGAN SUGUHAN MEMALUKAN....
PADAHAL TAMU ADALAH RAJA....
LALU MANAKAH TAMUNYA DAN MANAKAH RAJANYA...?!
PASTI BINGUNG...!
KARNA TAMUNYA MERASA JADI RAJA....
SEDANGKAN RAJANYA SEBENARNYA SANG PEMILIK RUMAHNYA....
MANAKAH RASA TAWAADLUNYA...?!
KOK ALERGI PADA KEBIJAKSANAAN ILMIAH...
HEHEHEHE......
OJO MASUK...!?


by : Rooney El-Battaty

KAA BIJAK

ORANG YANG BIJAK PASTI AKAN MENDASARI PERBUATANYA DENGAN HATI..
ORANG YANG PINTAR PASTI MENDASARINYA DENGAN AKAL.
SEDANGKAN ORANG YANG BIJAKSANA PASTI KAN MENDASARI TINDAKANYA DENGAN MENGADOPSI DUA BUAH PENDASARAN ITU.KARNA SETIAP BANGUNAN YANG KOKOH PASTI AKAN DI DASARI OLEH KEBIJAKSANAAN YANG LEBIH DEWASA HINGGA BANGUNAN ITU DAPAT MENJADI TUA SERATUS TAHUN LEBIH KEDEPAN.
asalkan nggak kiyamat donk....?!
hehehe...

MAKA DARI ITU SERAHKAN SEMUA PADA AHLINYA.
TERMASUK MENYERAHKAN DIRI PADA GERAK TUNTUNAN HATI YANG BENING YANG DAPAT DI BANGUN SEDINI MUNGKIN...
KARNA ORANG BERUNTUNG LEBIH BERUNTUNG DARI PADA ORANG PINTAR.
ORANG PINTAR BERUNTUNG DIA PINTAR.
SEDANGKAN ORANG BERUNTUNG IA BERUNTUNG DALAM SEGALA KEUNTUNGAN.
MAKA PINTAR-PINTARLAH TUK JADI ORANG YANG BERUNTUNG.
PASTI ENGKAU KAN MENJADI ORANG YANG PINTAR YANG SUKSES DALAM KEBERUNTUNGAN.


by : Rooney El-Battaty

kata bijak

 KATA YANG BERAKAR
 
KEBIASAAN RAJA JAWA :
JIKA TANGAN KANAN BERBUAT MAKA TANGAN KIRI TAK BOLEH TAU.
KEBIASAAN RAJA HUTAN :
JIKA TANGAN KANAN BERBUAT TANGAN KIRA HARUS TAU.
MAKA BIASAKANLAH DALAM AMAL KEBAIKAN SEPERTI KEBIASAAN RAJA JAWA.
SERTA BERSIKAPLAH KSATRIA DENGAN SIFAT GENTLEMU TUK SELALU TERBUKA DALAM TIAP PERSATUAN YANG BERSIFAT ORGANISASI PUBLIK.
KARNA GAJAH MATI MENINGGALKAN GADINGNYA SEDANGKAN HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANGNYA.
MAKA BUATLAH GADING YANG AKAN KAU TINGGALKAN SEBAGAI HAL YANG PENUH DENGAN KETULUSAN.
DAN JANGAN LUPA TIADA GADING YANG TAK RETAK.
SEHINGGA SEPANDAI-PANDAI TUPAI MELONCAT PASTI KAN JATUH JUA.
BERSEMANGATLAH DALAM BELAJARMU, KARNA BERAKIT-RAKIT KITA KEHULU BERENANG-RENANG KETEPIAN
DITEPI PASTI KAU AKAN MERASA SENANG.
SERTA OPTIMALKANLAH PERSATUAN BANGSA YANG DI AWALI DARI ORGANISASI KECIL PENUH KEKELUARGAAN.
KARNA BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH.
KARNA DENGAN BERSATU, KITA TELAH MEMBANGUN DAN MEMPERKOKOH PRIBADI KITA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL SEHINGGA DAPAT TERBANGUN VISI DAN MISI PERANG " MAJU TERUS PANTANG MUNDUR " KARNA MAJU KENA MUNDUR PUN JUGA KENA "
DAN JANGANLAH JADI BANGSA YANG PENGECUT, AKAN TETAPI WUJUDKAN VISI " MAJU TERUS PANTANG MUNDUR " TERUS TERANG MATAHARI TERANG TERUS " KARNA AJAL BELUM MENJEMPUT.



by : Rooney El-Battaty

HIKMAH

♥ Orang yang SEJAHTERA di pimpin oleh IMANnya.
♥ Orang yang BIJAK di pimpin oleh AKALnya.
♥ Orang yang BINASA di pimpin oleh AMARAHnya.
♥ Orang yang BODOH di pimpin oleh KEJAHILANnya.
♥ Orang yang ZALIM di pimpin oleh NAFSUnya.

♥ Imam Ali bin Abi Thalib r.a berkata :
♥ Andaikata tiada LIMA perkara nescaya seluruh manusia itu menjadi SOLEH belaka.

♥ Pertama : Dia PUAS dengan KEBODOHAN nya.
♥ Kedua : Dia TAMAK terhadap DUNIA.
♥ Ketiga : Dia BAKHIL dengan KELEBIHAN yang dia ada.
♥ Keempat : Dia RIAK dalam AMALAN nya.
♥ Kelima : Dia SOMBONG kehebatan AKAL nya.
 https://www.facebook.com/

Selasa, 29 Januari 2013

MUKHASABAH

TERTIPU PERASAAN TAWAADLU' 
Banyak sekali dari kalangan 'awam yang mencoba melakukan hal apa yang disebut andap ashor ( jawa ) yang sebenarnya orang tersebut tidak mengetahui apa itu andap ashor yang lebih dikenal dengan Tawaadlu' ( merasa dirinya rendah di sisi mahluk lain, terlebih kepada allah SWT. ).
yang mana dalam peraktek keseharianya mereka cenderung berlaku sopan dalam penampilan lahiriyyahnya akan tetapi tidak dengan hati yang terseok-seok oleh perasaan yang menyatakan dalam bahasanya " aku ini sudah bertawadlu'" akan tetapi ini sulit di ingkari karna memng tabiat nafsu yang tak mau mengakuinya, sebab halusnya perasaan itu hingga tanpa terasa kita terbawa oleh bahasa lahir yang seakan bisa dinyatakan sebagai orang yang sangat bertawaadlu' bila dipandang oleh orang lain.
padahal tempat tawaadlu' hanyalah di lubuk hati yang paling dalam yang dikenal dengan bahasa sufinya sebagai  سويداءالقلب  , yang mana secara realitas Tawaadlu' hanya bertempat dihati  yang diharapkan semoga dapat menjadi Akhlak yang mulia sehingga dapat keluar menjadi satu perilaku perbuatan yang baik yang kita kenal dengan sebutan Adab hingga dapat diselaraskan dan sesuai denga kata bijak jawa "kulinakno lakumu podo karo atimu" yang artinya " biasakanlah perbuatanmu sama dengan apa kata hatimu" yang tentunya hati yang terselimuti oleh ahlak yang mulia dan hati yang bening sebening air hujan.
sehingga Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary berpesan dalam untaian mutiara hikmahya yang indan nan agung.:

من اثبت لنفسه تواضغا فهو المتكبر حقا اد ليس التواضع الا عن رفعة فمتي اثبت لنفسك رفعة فانت المتكبرحقا
 " barang siapa yang merasa dirinya Tawaadlu', maka sungguh sebenarnya dia telah Takabbur, sebab tiadalah ia merasa Tawaadlu' kalau bukan sifat merasa tinggi diri, maka kapan saja engkau merasa tinggi diri, maka engkau benar-benar orang yang memiliki sifat Takabbur."

"subhaanallah........."
begitu halus syaitan menggoda kita hingga kita pun tidak mengetahui diri kita sebenarnya......
karena orang yang merasa Tawaadlu' berarti ia telah mengejar target derajat tinggi diri.
yang mana derajat tinggi tersebut adalah mahluk yang sama-sama ciptaan Allah SWT. semisal minta Ma'rifat, minta Mukaasyafah, dll
sebagaimana tercantum dalam sepenggal dari untaian mutiara hikmah Syeh Ibnu 'Athoillah As-Asakandary :
وطلبك من غيرهاوجود بغد ك عنه

" permohonan seseorang selain kepada Allah, menunjukkan bahwa ia telah jauh dari Allah ( bahkan tidak mengenal Allah SWT ).
  
hal ini telah lama bersarang dihati kita sebagai wabah yang menyenangkan ketika terjangkit yang tanpa terasa malah menjauhkan kita dari Rahmat Allah SWT.
betapa tidak, kita yang disebut-sebut sebagai mahluk sosial sering terjebak dalam keadaan seperti ini.
sehingga dalam perilaku keseharin kita sering melakukanya, semisal kita sering mengajukan satu permohonan kepada sesama kita ataupun selain allah tanpa di ikuti permohonan kita kepada alloh dalam arti lupa memohon kepada Allah SWT.
"Masyaa Allah...." 
sekian dulu ya sobat...?!
wassalam....https://twitter.com/PetaAgung

by : Rooney El-Bettety  

HIKMAH

CARA MELIHAT KEDUDUKAN DISISI ALLAH

 para ulama' sufi sangat erat dengan gaya intropeksi diri yang membentuk karakter sebagai kekasih Allah SWT, salah satunya Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary yang tercatat rapi dalam untaian mutiara hikmahnya yang termaktub dalam kitab Al-khikam :
إن أردت أن تعرف قدرك عنده فأنظر فيماذا يقيمك

"Apabila engkau ingin mengetahui bagaimana kedudukanmu disisi Allah SWT. maka perhatikanlah di mana Allah menempatkan dirimu "
catatan ini senada dengan sabda nabi SAW. yang artinya :
" Apabila engkau hendak mengetahui Manzilah ( posisi, kedudukan ), maka perhatikanlah bagaimana Manzilah Allah di hatimu. sungguh Allah 'Azza Wa jalla menempatkan seorang hamba di sisiNya, apabila si hamba mendudukkan Allah dalam dirinya."
 "Apakah yang dimaksud Manzilah ?'
 " yang di maksud Manzilah ialah hamba Allah yang dalam ibadahnya teguh dan tetap mengingat Allah dalam setiap perbuatanya "