#melayang {position:fixed;_position:absolute;bottom:30px; left:0px;clip:inherit;_top:expression(document.documentElement.scrollTop+document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
Tampilkan postingan dengan label facebook. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label facebook. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Januari 2014

RANAH PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT

PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG FILSAFAT
Pemikiran kefilsafatan memiliki cirri-ciri khas (karateristik) tertentu, sebagian besar filosof berbeda pendapat mengenai karateristik pemikiran kefilsafatan. Apabila perbedaan pendapat tersebut dipahami secara teliti dan mendalam, maka karateristik pemikiran kefilsafatan tersebut terdiri dari:
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang. Pemikiran kefilsafatan meliputi beberapa cabang ilmu, dan pemikiran semacam ini ingin mengetahui hubungan antara cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya. Integralitas pemikiran kefilsafatan juga memikirkan hubungan ilmu dengan moral, seni dan pandangan hidup.
b. Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala). Hasil pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah-masalah keilmuan (science).
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Keadaan ini senantiasa bertambah dan berkembang meskipun demikian bukan berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak pernah selesai seperti ilmu-ilmu diluar filsafat.
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Oleh karena itu dia menamakan filsafat sebagai teologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis manusia atas realitas dan sekitarnya, tentunya tidak berdiri sendiri, tidak tumbuh diruang dan tempat yang kosong. Lingkungan keluarga, sosial alam dan potensi diri akan ikut mempengaruhi seseorang dalam melakukan refleksi filosofis. Oleh karenanya dalam sejarah pemikiran manusia terdapat tokoh pemikir ataupun filosof yang selalu saja muncul dari zaman ke zaman dengan tema yang berbeda-beda.
Aristoteles (381 SM-322 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
A. Pembagian filsafat menurut Aristoteles
1. Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
2. Filosofia teoritika yang diperinci atas
a. Fisika yaitu tentang dunia materiil (ilmu alam dan sebagainya)
b. Matematika yaitu tentang barang menurut kuantitasnya.
c. Metafisika yaitu tentang ada.
3. Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
a. Etika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup perorangan.
b. Ekonomi yaitu tentang kesusilaan dalam kekeluargaan.
c. Politika yaitu tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan.
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
Fisafat kesenian.

Pembagian ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan waktu itu, jadi apa yang sekarang dipandang termasuk ilmu pengetahuan, dimasukkan didalamnya (khususnya bagian fisika). Sekarang dengan tugas dibedakan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Maka pembagian filsafat seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles telah ketinggalan, jadi harus disesuaikan dengan perkembangan modern.
B. Warisan
Karya Aristoteles amat banyak dan terwariskan kepada kita. Ia bukan saja ahli filsafat, akan tetapi ahli semua ilmu yang terkenal pada waktu itu. Biasanya karya Aristoteles dibagi atas empat golongan:
1. Logika : biasanya disebut organon (alat) membentangkan tentang pengertian, putusan, syllogismus, bukti dan lain-lainnya.
2. Fisika : tentang alam, langit, bintang, hewan, jiwa dan lain-lainnya.
3. Metafisika : buku-buku yang terutama tentang filsafat.
4. Pengetahuan praktis : Ethica Eudemia, Ethica Nichomachea, kedua-keduanya tentang tingkah laku, Republica Atheniensium (tatanegara Atena), Rhetorica (tentang berceramah dan berpidato) dan Poetica.
C. Logika
Biji ajaran Aristoteles tentang logika berdasarkan ajaran tentang jalan pikiran (ratiocinium) dan bukti. Jalan pikiran itu baginya berupa syllogismus, yaitu putusan dua yang tersusun demikian rupa sehingga melahirkan putusan yang ketiga.
D. Ontologia
Ajaran Aristoteles tentang fisika dan metafisika umum (ontologia) tidak selalu dapat dibeda-bedakan atau dipisah-pisahkan. Yang penting bagi kita ialah metafisikanya. Menurutnya yang sungguh-sungguh ada itu bukanlah yang umum, melainkan yang khusus, satu per satu.
E. Hule dan Morfe
Unsur yang menjadi dasar permacam-macaman ini disebut oleh Aristoteles hule, adapun unsur kesatuan itu sebutnya morfe. Tiap-tiap benda yang konkrit terdiri dari hule dan morfe, karena hulenya maka benda itu benda itulah (bukan benda yang lain), karena morfenya mempunyai inti dan dari itu termasuk pada suatu macam dan dapat ditangkap oleh budi. Jadi menurut saya hule dan morfe saling mengisi dan ada keterkaitannya. Hule dan morfe ini merupakan satu kesatuan dan tak dapat dipisahkan, tak ada hule tanpa morfe, begitu pula sebaliknya.
F. Aktus dan Potensia
Pontesia ialah dasar kemungkinan, sedangkan aktus ialah dasar kesungguhannya. Barang sesuatu mungkin karena potensinya. Ia sudah ada karena aktusnya. Dalam hal yang konkrit itu maka hule merupakan potensia sedangkan morfenya merupakan aktus.
G. Abstraksi
Idea tidaklah merupakan realitas tersendiri didunia sendiri, melainkan sifat-sifat yang sama terdapat pada hal-hal yang kongkrit. Oleh karena semua hal yang semacam itu memiliki sifat itu, maka umumlah, oleh karena semua hal yang semacam itu harus memiliki sifat itu, maka mutlaklah ia, tetap tak berubah.
H. Antropologi dan etika
Filsafat Aristoteles tentang manusia sebetulnya tidak begitu terang seperti ajarannya tentang hal-hal diatas. Baginya manusia itu hal yang istimewa ia membeda-bedakan ada menurut kesempurnaan masing-masing. Ada terdapat ada segitu saja seperti logam dan lain-lain, terdapat pula ada hidup vegetatif, seperti tumbuh-tumbuhan, terdapat pula yang kecuali ada dan hidup vegetatif masih berasa, jadi sensitif, seperti binatang. Manusia disamping kesempurnaan ada yang ketiga diatas itu masihlah pula berbudi. Manusia tidak hanya ada saja dan pula hidup vegeatif serta sensitif, melainkan juga rasionil. Baginya yang sensitif dan vegetatif itu kena rusak maka karena itu akan mati, adapun rasionil tidaklah kena mati, karena merupakan roh. Bagian yang roh dan bagian yang mendukung budinya ini akan terus ada, setelah manusia meninggal.
Menurut Aristoteles tujuan tertinggi yang dicapai ialah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan ini bukan kebahagiaan yang subjektif, tetapi suatu keadaan yang sedemikian rupa, sehingga segala sesuatu yang termasuk keadaan bahagia itu terdapat pada manusia. Tujuan yang dikejar adalah demi kepentingan diri sendiri, bukan demi kepentingan orang lain. Isi kebahagiaan tiap makhluk yang berbuat ialah, bahwa perbuatan sendiri bersifatnya khusus itu disempurnakan. Jadi kebahagiaan manusia terletak disini, bahwa aktifitas yang khas miliknya sebagai manusia itu disempurnakan. Padahal cirri khas manusia ialah bahwa ia adalah makhluk rasional. Jadi puncak perbuatan kesusilaan manusia terletak dalam perkiraan murni. Kebahagiaan manusia yang tertinggi, yang dikejar oleh tiap manusia ialah berpikir murni. Tetapi puncak itu hanya dicapai oleh para dewa, manusia hanya dapat mencoba mendekatinya dengan mengatur keinginannya.
Aristoteles menganggap Plato (gurunya) telah menjungkir-balikkan segalanya. Dia setuju dengan gurunya bahwa kuda tertentu “berubah” (menjadi besar dan tegap, misalnya), dan bahwa tidak ada kuda yang hidup selamanya. Dia juga setuju bahwa bentuk nyata dari kuda itu kekal abadi. Tetapi idea-kuda adalah konsep yang dibentuk manusia sesudah melihat (mengamati, mengalami) sejumlah kuda. Idea-kuda tidak memiliki eksistensinya sendiri: idea-kuda tercipta dari ciri-ciri yang ada pada (sekurang-kurangnya) sejumlah kuda. Bagi Aristoteles, idea ada dalam benda-benda.
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-bawaan.
Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir. Logika dibentuk dari kata,, dan  berarti sesuatu yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Dalam metode empiris-induktif pengamatan-pengamatan indrawi yang sifatnya partikular dipakai sebagai basis untuk berabstraksi menyusun pernyataan yang berlaku universal.
Aristoteles mengandalkan pengamatan inderawi sebagai basis untuk mencapai pengetahuan yang sempurna. Itu berbeda dari Plato. Berbeda dari Plato pula, Aristoteles menolak dualisme tentang manusia dan memilih “hylemorfisme”: apa saja yang dijumpai di dunia secara terpadu merupakan pengejawantahan material (“hyle”) sana-sini dari bentuk (“morphe”) yang sama. Bentuk memberi aktualitas atas materi (atau substansi) dalam individu yang bersangkutan. Materi (substansi) memberi kemungkinan (“dynamis”, Latin: “potentia”) untuk pengejawantahan (aktualitas) bentuk dalam setiap individu dengan cara berbeda-beda. Maka ada banyak individu yang berbeda-beda dalam jenis yang sama. Pertentangan Herakleitos dan Parmendides diatasi dengan menekankan kesatuan dasar antara kedua gejala yang “tetap” dan yang “berubah”.
Dalam konteks ini dapat dimengerti bila Aristoteles ada pada pandangan bahwa wanita adalah “pria yang belum lengkap”. Dalam reproduksi, wanita bersifat pasif dan reseptif, sedang pria aktif dan produktif. Semua sifat yang aktual ada pada anak potensial terkumpul lengkap dalam sperma pria. Wanita adalah “ladang”, yang menerima dan menumbuhkan benih, sementara pria adalah “yang menanam”. Dalam bahasa filsafat Aristoteles, pria menyediakan “bentuk”, sedang wanita menyumbangkan “substansi”.
Dalam makluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia), bentuk diberi nama “jiwa” (“psyche”, Latin: anima). Tetapi jiwa pada manusia memiliki sifat istimewa: berkat jiwanya, manusia dapat “mengamati” dunia secara inderawi, tetapi juga sanggup “mengerti” dunia dalam dirinya. Jiwa manusia dilengkapi dengan “nous” (Latin: “ratio” atau “intellectus”) yang membuat manusia mampu mengucapkan dan menerima “logoz”. Itu membuat manusia memiliki bahasa.
Pemikiran Aristoteles merupakan harta karun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini, — itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut diatas.
Aristoteles adalah guru Iskandar Agung, raja yang berhasil membangun kekaisaran dalam wilayah yang sangat besar dari Yunani-Mesir sampai ke India-Himalaya. Dengan itu, Helenisme (Hellas = Yunani) menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan pemikiran filsafati dan kebudayaan di wilayah Timur Tengah juga.
Aristoteles menempatkan filsafat dalam suatu skema yang utuh untuk mempelajari realitas. Studi tentang logika atau pengetahuan tentang penalaran, berperan sebagai organon (“alat”) untuk sampai kepada pengetahuan yang lebih mendalam, untuk selanjutnya diolah dalam theoria yang membawa kepada praxis. Aristoteles mengawali, atau sekurang-kurangnya secara tidak langsung mendorong, kelahiran banyak ilmu empiris seperti botani, zoologi, ilmu kedokteran, dan tentu saja fisika. Ada benang merah yang nyata, antara sumbangan pemikiran dalam Physica (yang ditulisnya), dengan Almagest (oleh Ptolemeus), Principia dan Opticks (dari Newton), serta Experiments on Electricity (oleh Franklin), Chemistry (dari Lavoisier), Geology (ditulis oleh Lyell), dan The Origin of Species (hasil pemikiran Darwin). Masing-masing merupakan produk refleksi para pemikir itu dalam situasi dan tradisi yang tersedia dalam zamannya masing-masing.  








by : 
sadar syahroni

Senin, 28 Januari 2013

HIKMAH

 TANDA KEMATIAN JIWA
 pesan Syeh Ibnu 'Athoillah As-Sakandary dari untaian mutiara hikmah kitab alhikamnya :

من غلامة موت القلب عدم الحزن غلى ما فاتك من الموافقات وترك الندم على ما فعلته من وجود الزلات
sebagian dari tanda matinya hati bagi seorang murid ( istilah sufi ) ialah tidak adanya rasa sedih jika telah kehilangan kesempatan untuk melakukan taat kepada allah, tidak juga menyesal atas perbuatan ( kelalaian ) yang telah dilakukanya. 
 










keterangan diatas memberikan satu asumsi pemahaman bahwa, ketika hati telah terselimuti rasa keimanan yang kuat, maka tak kan ada satupun dari kalangan hamba yang tercatat sebagai mukmin untuk tidak bersedih ketika telah kehilangan kesempatan untuk melakukan taat kepada allah, dan pastinya akan ada penyesalan ketika ia telah melakukan kelalaian.

akan tetapi perlu di ingat bahwa " di sini tiada penyesalan, yang ada hanyalah berusaha memperbaiki apa yang kurang dari kedudukan kita selaku hamba" 
subhaanallah...
yaa rabb...
tunjukkanlah kami jalan yang engkau ridloi...
serta tuntunlah kami menuju kemaha sucianmu....
اللهم افتح لي بفتوح العارفين

 من تراب اقدامكم
by : Rooney El-Battaty

Minggu, 27 Januari 2013

motivasi

dimana ada perjuangan pasti dibutuhkan pengorbanan.
sebesar apakah pengorbanan itu tentu melibatkan banyak unsur dalam perjalanan dan peranya....
semisal ibu sebagai orang tua, guru, teman, tetangga, orang-orang yang teraniaya.
maka dari itu janganlah engkau melupakan peran dari pada unsur pengobanan yang berada dibalik layak akan tetapi penting perananyaitu.
karna kita kita hidup sebagai mahluk sosial dan sebagai rakyat indonesia tentunya kita juga punya ikatan peran yang penting sehingga kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk menuju rasa keindonesiaan yang penuh dengan seni dan budaya ini.
maka bersatulah dalam satu misi kehidupan dengan satu kata " berfikir global bertindak lokal "
berusahalah menjernihkan hati untuk mendewasakan jiwa kedewasaan sebagai aset negara yang berpancasila ini, serta wujudkan satu misi tuk menggapai kehidupan di hari ini dan di hari esok dengan satu hikmah " sterilisasikan sampah otak tak berkawan, fokus pada nilai gizi spiritual ".

by : rooney el-battaty

history


Sabtu, 26 Januari 2013

Siklius kehalifahan / kepemimpinan bangsa serignkli menyulut gelora api persaingan yang ketat yang sangt dampak pada emosional anak bangsa ini.
ini adalah efek dari politik kekuasaan yang meraja lela dengan berbagai trik yang mematikan satu pergerakan laju persaingan kandidat-kandidatnya.
korang kondusifnya suasana bangsa ini sering menimbulkan perpecahan diantara beberapa pihak-pihak tertentu.
sehingga permasalahan ini merembet dalam wadah persepak bolaan kita yang pecah tumpah darah oleh semua agenda politik yang menyita banyak waktu penting dalam hidup ini.
karna semua wadah telah terhiasi oleh dunia perpolitikan, sedangkan bangsa ini belum siap untuk hidup dewasa bernegara dan bertanah air dengan dasar lupa akan pancasila tanpa pada 7 abad lebih lamanya yang kita kenal dengan 'BHINEKA TUNGGAL IKA ".
maka dari itulah perlu adanya gerakan yang bertujuan untuk mensinergikan antara beberapa pihak yang antara lain, ulama, umaro' / pemerintah, rakyat, dan pelajar yang mengkedepankan kedewasaan berfikir ala " BHINEKA TUNGGAL IKA "
karna sejauh ini peran ulama begitu pentingnya dikalangan masyarakat terutama masyarakat pedesaan.
dan ini di butuhkan peran pemerintah sebagai pelindung untuk mengkaji dan merapatkan barisan dengan unsur kebangsaan yang berkeindonesiaan ini.
berbagai budaya, adat, serta seni haruslah terkontrol dan di tangani secara serius dengan melibatkan orang-orang yang membidanginya, bukan sepenuhnya di perankan oleh pemerintah, karna semua elemen masyarakat sangat penting perananya.
semoga saja apa yang menjadi ketetapan para wali songo ini tetap terjaga rapai.
karna mereka mengukur kadar ukuran kaum dengan tidak gampang main coret begitu saja semisal budaya, seni, adat begitu saja tanpa mengurangi nilai-nilai masing-masing agama yang di peluk oleh sekian bamyak aneka warna bangsa ini.
terutama dalam urusan agama islam, para wali songo juga lebih mengkedepankan ahlakul karimah dengan gaya khas merakyat.
sehingga agama pun di ukur oleh mereka sesuai kadarnya, yang memilih mengikuti faham ahlu sunnah wal jama'ah dengan mengikuti salah satu dari 4 madzhab DALAM urusan fiqh, Syafi'iyyah. Maalikiyyah, Hanafiyyah, Hanabilah.
sehingga
dengan bijak mereka memilahkan masyarakat kita untuk mengikuti madzhab Syafi'iyyah, karna madzhab ini yang mengadopsi pemikiran tekstualis dan kontekstualis, aliran yang menggabungkan metode Imam Malik RA sebagai gurunya yang mengkedepankan alur pemikiran tekstualis, serta beliau ( imam Syafi'i ) juga menggunakan alur pemikiran tekstualis yang juga diperankan oleh muridnya yang juga pendi Madzhab Hanaabilah yakni imam Ahmad ibn Khanbal.
serta dalam urusan thoriqah mengikuti alur Syeh Abdul qadir Al-Jiylaniy, Syeh junaidi Al-Baghdadiy, Imam Abul Hasan Asy-Syadiliy, dan dalam masalah tashawwuf mengikuti alur Imam Abu Khamid Al-Ghozaliy, dalam urusan teologi / ketauhidan mengikuti alur Imam Al-'Asy'ariy pendiri Madzhab 'Asya'iroh dan Imam Al-Maturidliy pendiri Madzhab Matuuridliyyah.
sehingga dalam agama islam pun para wali tidak pernah memaksakan kepada kaumnya untuk memeluk islam.
semoga ini dapat bermanfaat, mungkin akan saya sampaikan dilain waktu jika ada waktu.
sekian.
by : Rooney El-Battaty

Jumat, 25 Januari 2013

SANTAI

pagi yang cerah ditemani secangkir kopi, sepuntung rokok, musik-musik gratis bersiul bersautan.
sungguh indah pagi ini bersamaan dengan akan terbitnya sang mentari, sebagai bentuk pelaksanaan tugasnya tuk menyiri bumi kita tercinta ini.
sungguh ini adalah keadilan tuhan yang disuguhkan Gratis untuk seluruh mahluk dimuka bumi ini.
kini terbukalah jendela pagi sambutan karya gemuruh manusia membanjiri jalanan tanda di mulainya aktifitas manusia yang bertugas menjalankan syari'at " Mencari Nafkah "
semoga hari ini lebih baik dari hari hari kemarin begitulah seterusnya....
sekoga pagi ini membawa keberkahan yang berdampak apa yang kan kita jalani bermanfaat dan barakah disisi allah SWT.
semoga mengalirlah rizki yang terpendam dibumi, di langit, dan di air...!
karna umur, ilmu, bisa mencapai ketenangan dalam ibadah itu juga Rizki yang jarang tersentuh dalam tiap pembahasan, karna rizki bukan hanya uang, harta, tahta, dan wanita.
By : Rooney El-Battaty

Selasa, 22 Januari 2013

Syeh Zaid Abd. Hamid

wahai guru agung....!
engkau telah meninggalkan kami yang buta akan dzat yang engkau cintai....
jasamu sulit terlupakan dan tiada mampu ternilai oleh nominal prestasi management pendidikan...
aku yang buta sekian lama engkau tuntun beranjak dari tidur panjang yang tiada mampu terlelap.
kau tunjukkan jalan menuju sinar benderang hakikat hamba....
senyummu telah mampu meradang merasuk dan merobek hatiku yang hampir tak berjiwa nurani.
keagungan yang kau tutup rapat membuat harga permata keilmuan naik menganga memancarkar air kemurnian ilmu alami keesaan allah.
yaa rabb....!
ampunilah kekasih kami yang menjadi pengagummu dengan cinta hakikinya....
tempatkanlah dia dalam firdaus keabadianmu kelak....
karna ia beramal tanpa ujung waktu dengan tanpa perasaan beramal....
karna dzikirnya mengabadikan asma agunmu yang teramat agung tanpa batas keagungan.....
karna ialah perdamaian yang menjelma dimuka bumi ini.....
اللهم اغفر له وارحمه وعافه وعف عنه
مربي روحنا الشيخ زيد عبدالحميدالحج

Seminar

Tipuan bodoh 

wahai manusia! yang tak mau bertanya, saat kesesatan menanyakan letak arah kebenaran saya.

fikiran luluh runtuh oleh tipu daya duniawi yang penuh dengan kerumunan fiktif belaka.

bahasa kesesatan terasa menutupi mulut yang masih mampu menganga saat emosional bangkit meradang.

bersembunyi dalam buaian kebenaran yang diakui oleh akal tak waras.

tampak dalam uraian lahir, seperti seorang yang berilmu dengan kostum yang berbaret sorban, berseragam jubah, bersenjata tasbih.

batin menyembunyikan watak tabiat asli kebodohan tipu muslihat syaithoniyyah.

bagai julukan pujangga penuh budi" berbaju takwa berotak zina "

pakaian tak mampu menutupi hati saat anggota lahir menebar manisan syari'at.

karna ia tak mampu menterjemahkan satu kalimat mutiara

" الدنيا سجن المؤمن "

yang indah tertuai dalam makalah penterjemah beliau agung, As-Syeh Abul Hasan As-Syadziliy.

temukan hikmah dari apa yang telah menjadi polemik di kalangan ahli sufi modern kekinian ini.

karna dua tinjauan yang luas tak terbatas oleh pengalaman.

by : Rooney El-Battaty

Indah

dalam renung tafakkurku, aku menemukan sesosok indah dalam ranah imajinasiku.
terlena ku dalam lamunan mengalir membawa jiwa dan ragaku terjun nan bagaikan air terjun niagara.
terjebak sukmaku dalam pusaran titik air terjun lamunanku.
betapa indah sosok itu yang mampu membawaku dalam ketiadaan nyata .
yang mampu meniadakan bahwa aku ada oleh karna aku yang terlena dalam buaian imajinasi peranya yang elok dan menawan.
sosok lemah lembut yang penuh sbtansi keihlasan, bukan dibungkusnya saja.
ya allah.....!!!
sertakan aku dibawah bedera perdamaianya!
wahai kasih yang ku puja hidup dan mati...!
tak sanggup ku menatap keelokan budimu yang agung maha agung karna kemaha agungan penciptamu.
menetes air mataku dalam linangan haru yang bisu tanpa ungkap kata.
keindahanmu tak mampu ku ungkap dengan kata baris kalimat indah.
karna perilakumu telah menuliskan keindahan yang tak kan mampu dari manusia ini tuk menuliskan tulisan hidup indahmu.
engkau tertulis dalam rasa cinta kekasihmu.
dan aku mengukir dalam rasa rindu akan dirimu.
akankah ku mampu menuliskan dalam bentuk prilaku yang mencontoh hasanahmu.
seteteskah. atau setitik saja ak riang.
karna engkau penutup keindahan nabi keindahan penghuni alam.
sebagai uswah kaca figur umat terbesar ini.

Senin, 21 Januari 2013

manusia tak uabahnya tanah timbunan yang memiliki karakter kehidupan untuk cukup membuktikan wujud sang maha pencipta, dan sebagai ajang intropeksinya manusia haruslah ingat bahwa semua unsur yang ada pada diri pribadi masing-masing merupakan unsur terendah dari berbagai mahluk ciptaan sang maha penguasa, maliaikat tecitakan dari cahaya, iblis dari api, dan manusia dari segumpal tanah yang proses tampaknya adalah tetesan air hina yang bersua dan bermuara didalam rahim.
lalu manakah kebanggaan yang harus dibangga-banggakan...?
dan manakah derajat tinggi yang diidolakan...?
semua runtuh berbentuk tetesan keringat yang hingga kemudian membentuk partikel-partikel keras menyerupai tanah yang basah oleh air.
oh manusia..! masih pantaskah engkau membusungkan dada...?
masih layakkah orang menyebutmu manusia yang memiliki kesempurnakan oleh karna punya fikiran yang saya kira tak seberapa jenius...?
masih pantaskah engkau menyatakan atas kesuksesanmu...?
oleh karena engkau dikaruniai kekayaan yang melimpah ruwah.....?
gunakanlah akalmu untuk tafakkur, dan tidurlah engkau dalam tafakkur panjangmu, serta bangunlah membawa hasil positif buah dari tafakkurmu yang pasti baik-baik itu.
by : rooney el-battaty

hidup adalah pilihan

coba rubahlah gaya hidupmu dalam menempuh perjalanan semi panjang ini.
rubahlah kebiasaan kirimu dengan kebiasaan kananmu.
jadikanlah malaikat Rokib AS sibuk mencatat masukan amal darimu, dan malaikat Ridwan AS. sibuk dengan menanti ketampananmu, Munkar Nakir AS. takut padamu, serta bukalah pintu untuk Jibril AS. sebagai penebar rahmat dari sang Majikan SWT.
janganlah engkau hidup terbalik dengan mentangan kirikan kepentingan ahiratmu, akan tetapi kedepankanlah fungsi tangan kananmu yang dipenuhi dengan gebyar kebajikan tanpa diketahui oleh tangan kirimu sebagai perakit sumber dosa.
bedakan...!!!
letak antara surga-neraka allah dan surga-neraka dajjal sang penebar fitnah LA.
temukan dengan membidik bahasa antara lughawi / harfiah  dan ma'nawi / majaz serta sastranya.
by : rooney el-battaty