#melayang {position:fixed;_position:absolute;bottom:30px; left:0px;clip:inherit;_top:expression(document.documentElement.scrollTop+document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }

Kamis, 31 Januari 2013

HIKMAH

MU'MIN BAGAIKAN TAWON


dalam area pemikiran manusia mengapa tak terlintas satupun langkah untuk mencari subtansi sebagai tujuan hidup yang menapaki perjalanan yang sangat panjang ini.

apa sebenarnya tujuan itu...?!

tak lain dan tak bukan adalah menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh allah semenjak alam ini belum tercipta yang disebut azali yang menurut pemahaman sebagian orang adalah zaman azalay

sebelum kita tercipta terlebih sebenarnya nafsu ini terlebih dahulu dapat berkomunikasi dengan allah, akan tetapi mengapa ketika nafsu tersebut menyatu dengan jasad kosong manusia ini dalam berbagai proses kita yang secara ilmiah memiliki nafsu ini malah buta akan tuhan yang telah engkau lontarkan janji kepadanya ketika engkau masih belum terbentuk.

padahal menurut Al-Qur'an sebagai firman ilahi dinyatakan bahwa alloh lebih dekat dari pada urat leher...?

astaghfirullahal'adziim....!

maka dari itu saya menyatakan dalam hati kecil saya serta berpesan untuk saya pribadi dan semoga bermanfaat untuk kalian semuanya, bahwa sebenarnya sebagai seorang muslim kita harus berusaha menjadi muslim yang mu'min serta dalam kehidupan sehari-hari mencontoh hewan lebah dalam urusan beramal, sebagaimana sabda nabi :

مثل المؤمن كمثل النحلة

mengapa kita harus mencontoh hewan tawon yang kecil itu...?

mari kita mengkaji firman allah dalam Surat An-Nahl ayat 68-69

تفسير الطبري - (ج 17 / ص 247)
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68)
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)
dalam pemahaman ayat diatas sangat jelas sekali memberikan satu kefahaman bahwa, tawon bisa membuat rumah tanpa tukang bangunan, digunung; pohon, dirumah tempat kita berteduh, kemudian makananya pun dari buah-buahan, tawon juga diberi kemudahan menjalankan perintah tuhan sehingga dapat bemanfaat bagi para manusia dengan memproduksi obat-obatan untuk manusia dan selainya yang membutuhkan, dan fikirkanlah ini sebagai wujud tafakkurmu sebagaimana acuan firman allah diatas.

mengapa tawon dapat membuat rumah...?

jawabnya," karna rukun"

soalnya mulai saya dilahirkan saya tidak pernah tau ada tawon tawuran...

dan tawon juga memiliki tata krama tinggi, terbukti bahwa tawon tidak pernah menghinggapi hidung kita, berbeda denga lalat.

.tawon itu juga mampu berkomunikasi dengan bahasanya kepada sesamanya dengan saling mempermudah masing-masing komunitas tawon dalam perjalanan.

satu bukti begini, coba kita amati ketika tawon ingin bepergian sehabis bekerja meletakkan sari buah hasil kerjanya, pasti kira-kira dalam jarak antara 3 -5 meter pasti tawon bergerak menggunakan formasi angka 8, kenapa..?

jawab," supaya dapat memberikan jalan kepada teman-teman sesamanya agar dalam meletakkan makanan dan sari-sari buah tidak kesulitan tanpa rambu-rambu lalu lintas."

tidak seperti lalu lintas kita....!

dan dalam makanan pun terbuat dari makanan pilihan, maka tawon dapat memproduksi minuman yang disebut madu yang sangat bermanfaat bagi kita untuk dijadikan obat.

sehingga baginda nabi SAW bersabda :

مثل المؤمن كمثل النحلة

seorang mu'min oleh baginda nabi di ibaratkan nan bagaikan tawon.

apa sebabnya...?

ادا طارت طارت طيبا وادا اكلت اكلت طيبا وادا وضعت طيبا

ketika terbang mereka terbang dengan baik, karna ketika tawon terbang untuk pergi pasti tujuanya bagus.

ketika makan, maka tawon makan makanan pilihan yang tentunya bagus., yakni sari buah-buahan.

ketika tawon buang air, hasilnya pun bagus yang hanya diambil manfaatnya oleh manusia, yaitu madu.

maka dari itulah ambillah hikmah dari tawon ini.,,,!

by : Rooney El-Battaty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar